Album Folklore Milik Taylor Swift Samai Rekor Janet Jackson

Kawula Muda, album terbaru Taylor Swift, “Folklore”, terus mencatat rekor. Simak yuk apa saja rekornya.

Penyanyi Amerika Serikat, Taylor Swift. (INSTAGRAM/TAYLOR SWIFT)
Mon, 03 Aug 2020

Satu pekan sejak dirilis, album Taylor Swift “Folklore” sukses menduduki tangga teratas daftar 200 lagu terbaik Billboard.

Ini merupakan kali ketujuh albumnya menduduki posisi teratas Billboard pada pekan pertama, menyamai torehan album "Lover”, "Reputation", "1989",  "Red", "Speak Now", dan "Fearless”.

Dengan raihan itu, Taylor berhasil menyamai rekor Janet Jackson, dan hanya terpaut dua album lagi dari Madonna, serta empat album dari Barbra Streisand.

Menurut Nielsen Music, penjualan album "Folklore" berhasil menembus 846.000 unit pada saat penutupan pekan pertama pada 30 Juli 2020. Termasuk di dalamnya, penjualan album 615.000 unit, 218.000 lewat streaming audio, dan 13.000 penjualan lagu melalui platform lainnya.



Penjualan album “Folklore” Taylor Swift ini merupakan yang terbaik kedua setelah album “Lover” pada 2019, yang mencapai 867.000 kopi pada pekan pertamanya.

Secara keseluruhan, pada tiga pekan awal album, menurut Billboard, Taylor tetap memegang penjualan terbesar. Sebelum “Folklore”, “Reputation” (2017) sukses mencatat 1,2 juta unit penjualan, diikuti “Lover” (2019). 

“Folklore” juga tampil mengesankan dalam penjualan di seluruh dunia yang sudah mencapai 2 juta kopi. Sementara dari streaming melalui video dan audio, dalam satu pekan sudah mencapai lebih dari setengah miliar.




Sebelumnya, Taylor Swift sempat mengejutkan penggemar saat mengumumkan album barunya itu di Twitter @taylorswift13. Pengumuman itu dilakukan hanya beberapa jam sebelum album dirilis. 

“Dalam isolasi, imajinasi saya menjadi liar dan hasilnya adalah album ini. Saya menceritakan semua kisah ini dengan kemampuan terbaik saya bersama semua cinta, keajaiban, dan imajinasi,” tulis Taylor pada 24 Juli 2020. 

Kendati begitu, album ini sempat memicu kontroversi setelah seniman Amira Rasool mengaku desain logo miliknya dicuri untuk merchandise promosi. Pihak Taylor Swift bergerak cepat dan segera menghilangkan kata the dalam tulisan Folklore di semua produk. 

“Dengan itikad baik, kami menghormati permintaannya dan segera memberi tahu semua orang yang telah memesan barang dengan tulisan the folklore album, bahwa mereka akan menerima pesanan dengan perubahan desain,” tulis mereka dalam pernyataan resmi seperti dilansir USA Today




Berita Lainnya