Ariana Grande Kenang Tragedi Bom Manchester

Kawula Muda, tragedi bom Manchester ternyata masih sangat membekas di hati Ariana Grande.

Penyanyi Amerika Serikat, Ariana Grande, tiba saat menghadiri acara Grammy Award ke-62 di Los Angeles, California, AS, 26 Januari 2020. (REUTERS/MIKE BLAKE)
Sat, 23 May 2020

Tragedi bom di Manchester Arena saat konser Ariana Grande pada 22 Mei 2017 masih membekas dalam benaknya. Untuk mengenang kejadian buruk yang menewaskan 22 orang dan melukai 500 orang tersebut, Ariana mengirimkan doa untuk para korban.

“Saya ingin meluangkan waktu untuk menyatakan dan mengirimkan cinta saya kepada semua orang yang merasakan kesedihan dan beban berat jelang peringatan pekan ini,” tulis Ariana di akun Instagram Story-nya, Kamis (21/5/2020).

“Tak ada hari yang berlalu tanpa hal ini memengaruhi kalian dan kita semua. Saya akan memikirkan kalian sepanjang pekan dan akhir pekan ini. Hati, pikiran, dan doa saya selalu bersama kalian,” lanjut Ariana dalam pesan yang ditandai dengan emoji hati berwarna hitam dan lebah.

Peristiwa kelam itu terjadi di pengujung konser Ariana. Teroris bernama Salman Abedi meledakkan diri saat para penonton masih berada di lokasi.

Banyak yang sempat menyangka ledakan itu dari balon yang dibagikan saat konser. Para penonton akhirnya sadar bahwa suara dentuman berasal dari bom setelah melihat banyak korban berjatuhan.

Dari 22 korban tewas, salah satu di antaranya adalah Saffie-Rose Roussos yang berusia delapan tahun.

Mimpi buruk Ariana

Tragedi Manchester menjadi mimpi buruk Ariana. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang dideritanya belum sepenuhnya pulih. Hal itu diakui Scooter Braun, manajer Ariana, kepada The Mirror.

“Dia masih menderita PTSD, dia masih menderita hingga saat ini,” ungkap Braun.

PTSD merupakan gangguan kesehatan mental yang dialami seseorang karena suatu kejadian buruk. Ketakutan, mimpi buruk, dan tak pernah bisa lupa kejadian buruk, terus membekas pada penderitanya.

Ariana sempat terpuruk akibat kejadian itu hingga membatalkan konser dunianya. Dia bahkan mengeluarkan lagu No Tears Left to Cry pada 2018 untuk menggambarkan kepahitannya mengenang peristiwa berdarah itu.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya