Joshua Bassett Buka-bukaan Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Tapi Malah Dicibir Warganet

Kawula Muda, curahan hati Joshua justru ditanggapi berbeda oleh seorang warganet.

Joshua Bassett, penyanyi sekaligus aktor Amerika. (TWITTER/JOSHUA BASSETT)
Fri, 10 Dec 2021

Joshua Bassett secara terbuka membagikan pengalaman pahit yang dialaminya di masa lalu. Aktor sekaligus penyanyi yang pernah digosipkan dekat dengan Olivia Rodrigo itu mengaku bahwa dirinya pernah menjadi korban pelecehan seksual.

Hal tersebut terkuak melalui wawancaranya bersama GQ yang terbit pada 6 Desember lalu. Bintang High School Musical: the Musical: The Series itu menjelaskan bagaimana ia dilecehkan secara seksual ketika ia masih kecil hingga menginjak usia remaja.

"Aku sering mengalami pelecehan seksual saat aku masih kecil. Aku tidak ingat (kejadian) itu sampai tahun lalu, yang mana itu cukup gila. Aku menguburnya sejauh ini,” ungkap pria berusia 20 tahun itu kepada GQ.

“Dan ketika aku remaja, seorang pria yang (usianya) jauh lebih tua secara rutin melecehkanku. Aku masih belum mengerti apa yang terjadi padaku saat itu,” lanjutnya.

Kejadian itu meninggalkan luka batin mendalam bagi Joshua. Ia menuangkan perjalanannya selama menghadapi trauma masa lalu melalui lagu barunya, Set Me Free.

Joshua Bassett, penyanyi sekaligus aktor Amerika. (TWITTER/JOSHUA BASSETT)

 

"Lagu itu merupakan anthem bagiku dan bagi orang-orang yang telah menuangkan rasa sakit dan memegang kekuasaan atas diriku di sepanjang hidupku," katanya, sebelum merujuk pada lirik lagu: "You've taken so much from me but you don't get to take all of me."

Membuka kisah pahit masa lalunya ke publik merupakan langkah awal Joshua untuk mengeksplorasi masalah pelecehan seksual yang sering terjadi pada anak-anak. Selanjutnya, ia akan meluncurkaan podcast yang akan membahas lebih dalam dan lebih berat tentang masalah tersebut, sebagai bentuk dukungan bagi orang-orang mengalami hal serupa.

“Ini adalah podcast yang aku harap sudah ada ketika aku masih kecil,” ujar Joshua.

Namun, tidak semua orang memiliki kepedulian terhadap masalah ini. Alih-alih memberi dukungan, seorang warganet malah mencibir Joshua dengan mengatakan bahwa pria tidak bisa diperkosa.

“Pria itu tidak bisa diperkosa, itu fakta. Jika ada pria yang mengaku telah diperkosa, pakaikan dia gaun,” kata salah seorang pengguna Twitter menanggapi artikel tentang pengakuan Joshua.

Menanggapi komentar tersebut, Joshua membagikan gambar hasil tangkapan layar dari Twitter melalui Instagram Story-nya. Ia mengungkapkan keheranannya dengan pemikiran orang-orang semacam itu.

“Kenapa ya orang-orang tidak bisa (berpikir) maju?” tulis Joshua di Instagram Story.

“(Pelecehan seksual) itu mulai terjadi ketika aku berusia 5 tahun. Kamu sama sekali tidak mengerti apa yang kamu katakan dan betapa rusaknya (pernyataan) itu,” sambungnya.

Tangkapan layar Instagram Story Joshua Bassett. (INSTAGRAM/JOSHUA BASSETT)

 

Menurut organisasi anti kekerasan seksual di Amerika Serikat bernama Rape, Abuse, and Incest National Network (RAINN), satu dari setiap sepuluh korban pemerkosaan adalah berjenis kelamin laki-laki.

Sementara itu, menurut National Sexual Violence Resource Center, satu dari empat pria menjadi korban pemerkosaan atau percobaan pemerkosaan berusia antara 11 hingga 17 tahun.

Data ini menjadi salah satu indikasi bahwa pelecehan seksual terhadap laki-laki adalah hal yang perlu mendapat perhatian lebih di negara tersebut.

Berita Lainnya