Penyanyi SZA Akui Takut Pakai Hijab Lagi Setelah Serangan Terorisme 9/11 di New York

Kawula Muda, cerita keren dari SZA nih.

SZA
Thu, 22 Apr 2021

Penyanyi R&B alternatif, SZA, membagikan pengalamannya sebagai seorang muslim tentang islamofobia yang terjadi di Amerika Serikat, setelah peristiwa 9/11.

SZA masih berusia 11 tahun saat serangan terorisme yang menewaskan ribuan orang itu terjadi di kota New York pada 2001. Ia tumbuh di dalam keluarga muslim dan tinggal di lingkungan yang didominasi oleh orang kulit putih di New Jersey, Amerika Serikat.

Semenjak kejadian itu, SZA mengaku sangat takut untuk mengenakan hijab karena reaksi dan sentimen anti-muslim di Amerika.

Hal tersebut diungkapkannya dalam wawancara di TikTok Live bersama seorang penulis bernama Amani pada 27 Maret 2021, dan transkripnya baru dimuat di situs web Muslim Girl baru-baru ini.

“Aku berhenti pakai hijab setelah serangan 9/11 karena aku sangat takut. Ini terjadi kita aku masih SD-SMP. Aku sangat menyesal, antara merasa ketakutan atau mempedulikan omongan orang lain tentangku,” ujar penyanyi berusia 30 tahun itu.

Dia lalu menceritakan pengalamannya saat memutuskan untuk mengenakan hijab kembali ketika SMA, namun justru mendapat omongan miring dari sesama muslim karena dianggap tidak cukup saleh.

“Mereka bilang ‘Apa-apaan ini? Kamu tidak menjalani hidupmu dengan benar. Kamu tidak benar-benar muslim’. Aku selalu membiarkan orang-orang berkata tentang bagaimana diriku,” kata SZA menambahkan.

Penyanyi bernama asli Solána Imani Rowe itu kemudian memulai pembahasannya tentang islamofobia di negara tempat ia tinggal.

“Aku sudah lama tidak menjadi korban langsung dari Islamophobia, hanya karena aku tidak mengenakan hijab. Aku tidak terlalu jeli memperhatikan apa yang terjadi di sekitarku dan menurutku aku ingin bisa menggunakan privilege apa pun untuk mengedukasi mereka (pelaku islamofobia), sehingga mereka tidak melakukannya kepada orang lain, karena itu menjijikkan dan sangat bodoh,” kata pelantun Good Days itu.

"Aku bukan bersyukur karena tidak menerima begitu banyak kebencian. Jika ada, aku hanya ingin benar-benar mengisi ruang untuk membantu orang lain yang menjadi korban islamofobia setiap hari,” ujar dia lagi.

SZA lahir di Maplewood, New jersey, pada 8 November 1990, dari seorang ibu yang menganut agama Kristen dan ayah beragama Islam. Sedari kecil ia mendapat pendidikan Islam di lingkungan keluarga dan mengikuti sekolah preparatory muslim.

Meski tidak memakai hijab, SZA mengaku memiliki keyakinan pada satu Tuhan dan menjalani rukun Islam.

“Aku diajarkan tentang keyakinan kepada satu Tuhan, tentang rukun Islam dan sebagainya. Dan menurutku itu adalah ide-ide yang tidak akan pernah hilang dariku, itu sudah masuk ke dalam akal dan jiwaku. Itulah caraku terhubung dengan Tuhan, dan itu selalu masuk akal bagiku,” ujar dia.

“Menurutku aku akan senang memakai hijab, tetapi aku tidak ingin memakainya lalu berkata hal-hal gila di atas panggung atau berada dalam satu video bersama Travis Scott. Aku tidak ingin bersikap tidak hormat karena aku terlalu mencintai dan menghormati agama, untuk ayahku dan untuk diriku sendiri,” kata SZA.

Berita Lainnya