Sering Begadang Sebabkan Orang Susah Dapat Pasangan?

Katanya karena mereka rendah komitmen...

Ilustrasi begadang (UNPLASH)
Mon, 04 Sep 2023


Terlalu sering tidur lewat tengah malam atau begadang ternyata bisa berdampak serius pada kesehatan, bahkan juga berpengaruh pada kehidupan percintaan jangka panjang sehingga orang yang sering begadang lebih sulit untuk mendapatkan pasangan dan berakibat lama menjomblo.

Dilansir dari Huffpost, terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa orang-orang yang sering begadang biasanya tidak memiliki pasangan resmi atau jomblo.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Chicago, yang telah menganalisis pola tidur manusia yang sering begadang, baik pria maupun wanita, lebih cenderung kesepian atau tidak bisa memiliki hubungan percintaan jangka yang panjang, sehingga hanya menjalani hubungan percintaan jangka pendek.

Dario Maestripieri selaku peneliti dari University of Chicago sekaligus profesor di bidang Comparative Human Development, membuat studi terkait pola tidur dengan perilaku manusia. Dario melakukan penelitiannya dengan menggunakan data lebih dari 500 mahasiswa pascasarjana dengan hasil yang dipublikasikan dalam Evolutionary Psychology edisi Februari 2014 lalu.

Dario melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat dampak dari begadang.

Dilansir dari Uchicago.edu, Dario Maestripieri mengatakan, "Orang yang sering begadang, baik laki-laki atau perempuan lebih cenderung jomblo atau hanya punya hubungan cinta jangka pendek bila dibandingkan orang yang tidak begadang."

Selain itu, jika seseorang yang suka begadang bertemu dengan pasangan yang memiliki kebiasaan atau gaya hidup yang sama, hubungan percintaan keduanya akan sulit naik ke jenjang pernikahan.

Tidak hanya itu, peneliti juga telah menemukan bahwa orang yang begadang lebih berani mengambil risiko dengan melakukan seks bebas. Hal itu sesuai dengan ditemukannya tingkat kortisol (dikaitkan dengan gairah, energi tinggi, stres, dan fungsi kognitif lainnya) yang tinggi pada pria maupun wanita.

Penelitian tersebut juga diperkuat dengan adanya penelitian dari Center for Human Sleep Science di University of California Berkeley yang diketuai oleh Eti Ben-Simon.

"Mungkin bukan kebetulan bahwa pada dekade sebelumnya kita telah mengamati peningkatan rasa sepi dan pengurangan dramatis dari durasi tidur. Tanpa tidur yang cukup, kita menjadi menutup diri secara sosial, dan tak disadari kita merasa kesepian," ungkap Eti.

Para peneliti juga menemukan orang yang begadang tidak ingin berinteraksi atau bersosialisasi.

Bahkan, perubahan pada mood dan perasaan cemas dapat dengan mudah berubah-ubah pada orang yang kurang tidur. Bahayanya lagi, rasa kesepian tersebut dapat menular.

Berita Lainnya