Wakili Indonesia, Tetebatu (NTB) dan Nglanggeran (Yogyakarta) Jadi Calon Desa Terbaik di Dunia (2)

Hai Kawula Muda, semoga jadi pemenang ya!

Desa Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta jadi calon Desa Terbaik di Dunia mewakili Indonesia. (INSTAGRAM/GUNUNG API PURBA NGLANGGERAN)
Sun, 05 Sep 2021

Selain Desa Tetebatu di Nusa Tenggara Barat (NTB), Desa Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta, juga telah dipastikan menjadi salah wakil dari Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan oleh organisasi PBB dibidang pariwisata dunia atau UNWTO.

Best Tourism Village UNWTO 2021 merupakan pencarian contoh terbaik dari desa-desa yang memanfaatkan kekuatan pariwisata untuk memberi kesempatan dan melindungi komunitas, tradisi, dan warisan lokal mereka.

Identifikasinya mengambil pendekatan inovatif dan transformatif untuk pariwisata yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Negara anggota UNWTO dapat mengajukan hingga tiga desa untuk dinilai oleh komite. Desa-desa terpilih akan diumumkan pada Oktober 2021, pada sesi ke-24 Majelis Umum UNWTO di Marrakesh, Maroko.

Nglanggeran, desa dengan paket lengkap

Desa Wisata Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dengan ketinggian antara 200-700 mdpl. 

Desa Nglanggeran sebenarnya merupakan desa wisata berkelanjutan di Gunungkidul yang menggunakan konsep pelestarian dalam pariwisatanya.

Desa wisata yang satu ini bisa dibilang merupakan desa terlengkap sebagai desa wisata. Mulai dari wisata Alam, dengan tujuan utamanya Gunung Api Purba Nglanggeran.

Gunung api yang sudah tidak aktif lagi itu berada di ketinggian 700 mdpl, puncaknya menjadi spot favorit bagi para pemburu sunrise.


Selain puncak gunung api purba, wisata petualangan seperti tracking ke beberapa lokasi cantik seperti air terjun Kedung Kandang yang bentuknya berundak-undak layaknya terasering serta telaga embung khas Nglanggeran.

Wisata edukasi juga dapat dilakukan di sini karena merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan terbentang indah.

Secara geologi, desa Nglanggeran sangat unik, bersejarah dan bernilai ilmiah tinggi. Tak heran, kawasan ini kemudian dijadikam situs Gunung Sewu Global Geopark.

Selain pesona alam,  desa ini juga memiliki perkebunan pengelolahan cokleat dari hulu hingga hilir yang dikelola oleh masyarakatnya sendiri. Dari proses penanaman, pengolahan, hingga pemasaran dilakukan oleh warga sekitar, bahkan dengan melibatkan para ibu.

Di kalangan wisatawan desa Nglanggeran dikenal dengan wisata budayanya juga. Wisatawan dapat merasakan pengalaman hidup berbaur dengan masyarakat desa tersebut seperti menanam padi, membajak sawah, membuat kerajinan tangan khas yaitu membatik topeng,  serta mempelajari berbagai kesenian seperti Reog dan Jathilan.

Selain itu, wisatawan juga dapat mengunjungi Kampung Pitu, kawasan ikonik desa ini, di mana hanya ada tujuh kepala keluarga yang menghuni kawasan tersebut. 

Semoga pada Oktober 2021 dalam sesi ke-24 Majelis Umum UNWTO di Marrakesh, Maroko, dua wakil Indonesia ini bisa jadi pemenangnya ya.

Berita Lainnya