7 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Indonesia

Tradisi mana yang jadi kebiasaan daerah kamu banget nih, Kawula Muda?

Ilustrasi tradisi Ramadhan. (Shutterstock)
Fri, 01 Apr 2022


Umat muslim di seluruh dunia menyambut kedatangan bulan suci Ramadan dengan suka cita, tak terkecuali di Indonesia.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, kemeriahan menyambut Ramadan sangat terasa. Terdapat tradisi unik jelang Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi unik tersebut sesuai dengan adat masing-masing daerah yang tetap dilestarikan hingga saat ini. Berikut 7 tradisi unik jelang Ramadan dari berbagai daerah di Tanah Air.

1. Nyorog, Betawi

Tradisi Betawi yang disebut dengan Nyorog dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada saudara-saudara sebelum memasuki bulan puasa dan juga sebelum Idul Fitri. Tradisi yang dilakukan oleh warga Betawi di Jakarta ini umumnya berawal dari anggota keluarga termuda yang mengunjungi saudara-saudaranya yang lebih tua dan orang yang dituakan di kampungnya, lalu membagikan bingkisan berupa sembako dan makanan khas Betawi.

2. Kuramasan, Jawa Barat

Tradisi Kuramasan di Sungai Cipandak. (ShutterStock)

 

Tradisi kuramasan dilakukan oleh warga di Kampung Adat Miduana, Cianjur, Jawa Barat seperti dikutip dari Antara (24/03/2022). Kampung Adat Miduana merupakan sebuah perkampungan yang masih berpegang teguh pada tradisi Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua Lokatmala Foundation Wina Rezky Agustina mengatakan dalam tradisi Kuramasan ini warga akan mandi di Sungai Cipandak baik secara individu maupun kelompok. Mereka datang ke Sungai Cipandak sehari menjelang Ramadhan sejak pagi hingga waktu salat Zuhur.

3. Apeman, Yogyakarta

Suasana pembagian kue apem di Yogyakarta. (Shutterstock)

 

Tradisi Apeman rutin dilaksanakan tiap tahunnya oleh masyarakat Yogyakarta menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Sebagai kota destinasi wisata kelas dunia, tradisi yang mulanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih dan syukur kepada Yang Maha Kuasa ini juga digelar di Jalan Malioboro dan Jalan Sosrowijayan untuk menjadi daya tarik wisatawan. 

Tradisi ini dilakukan dengan membuat ratusan kue apem secara tradisional oleh anggota keluarga Keraton Yogyakarta Hadiningrat, yang dimulai dari proses ngebluk jladren atau membuat adonan, kemudian dilanjutkan dengan proses ngapem atau memasak apem. Tradisi Apeman dipimpin langsung oleh permaisuri sultan, dan diikuti bersama oleh para perempuan dari keluarga keraton lainnya.

4. Pacu Jalur, Riau

Pelaksanaan Pacu Jalur di Sungai Batang Kuantan. (Shuttertock)

 

Pacu Jalur merupakan salah satu tradisi unik yang digelar oleh masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau menjelang bulan Ramadan dengan perayaan serupa pesta rakyat. Tradisi ini sendiri dilakukan dalam bentuk perlombaan mendayung perahu yang terbuat dari kayu pohon. Istilah Pacu Jalur sendiri datang dari kata Jalur yang berarti perahu dalam bahasa penduduk setempat. 

Tradisi ini dilakukan tiap tahunnya di Sungai Batang Kuantan, yang telah digunakan sebagai jalur pelayaran sejak abad ke-17. Perlombaan yang selalu digelar dengan sangat meriah ini dipercaya sebagai puncak dari seluruh kegiatan, upaya, dan keringat yang dikerahkan oleh penduduk setempat dan dilakukan sebagai penghibur dari rutinitas sehari-sehari sebelum memasuki bulan Ramadan.

5. Makan telur ikan, Kendal

Penyajian telur ikan mimi. (Shutterstock)

 

Masyarakat Kaliwungu, Kendal memiliki tradisi unik yakni makan telur ikan mimi. Ikan mimi adalah binatang laut yang menyerupai ikan pari.

Menjelang Ramadhan, telur ikan mimi banyak dijajakan di alun-alun kota yang disulap menjadi pasar tiban atau pasar dadakan. Warga setempat meyakini telur ikan mimi ini biasa dimakan oleh penyebar agama Islam.

Biasanya, warga memakan telur ikan mimi malam menjelang Ramadan. Selain makan telur ikan mimi, warga Kaliwungu juga memiliki tradisi tukuder yang artinya membeli makanan jelang Ramadan.

6. Balimau, Minangkabau

Suasana tradisi Balimau. (Shutterstock)

 

Balimau adalah tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Minangkabau, yakni melakukan pemandian dengan jeruk nipis untuk membersihkan diri secara lahir batin sebelum memasuki bulan suci. Tradisi ini dilakukan satu atau dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan dan dilaksanakan di kawasan yang dialiri oleh sungai ataupun memiliki tempat pemandian.

7. Malamang, Sumatera Barat

Lamang dimasak dengan cara langsung dibakar di atas api. (Shutterstock)

 

Malamang merupakan salah satu tradisi turun-temurun masyarakat Sumatera Barat yang dilakukan oleh kaum Ibu-ibu dalam menyambung datangnya bulan Ramadan. Sesuai namanya, Malamang memiliki arti memasak lamang, yakni sajian yang terbuat dari beras ketan putih dan santan yang dikukus dalam batang bambu muda.

Di daerah Pariaman dan Agam, tradisi ini masih sangat melekat di masyarakat dan bahkan menjadi tradisi yang tidak hanya dilakukan ketika menjelang bulan puasa, namun juga di berbagai perayaan besar maupun acara keluarga. Tujuan dari tradisi unik ini adalah untuk berkumpul bersama sanak saudara serta mempererat tali kekeluargaan.

Berita Lainnya