Ciptakan Aplikasi Anti-perundungan, Gitanjali Rao Dinobatkan Sebagai "Kid of the Year" Versi TIME

Hai Kawula Muda, Sains itu keren dan siapa pun bisa jadi inovator.

Gitanjali Rao, Kid of the Year. (INSTAGRAM/TIME)
Wed, 09 Dec 2020

Gitanjali Rao, seorang pelajar berusia 15 tahun, baru saja ditetapkan sebagai “Kid of the Year” pertama versi majalah TIME.

Dilansir AP, ilmuwan muda yang saat ini masih menuntut ilmu di sekolah menengah di Colorado, Amerika Serikat itu, telah menciptakan berbagai inovasi, di antaranya membuat aplikasi untuk mengatasi masalah air minum yang terkontaminasi, penindasan di dunia maya, dan kecanduan opiod.

Gitanjali Rao terpilih sebagai “Kid of the Year” setelah dinilai unggul atas 5.000 nomine lainnya.

Terkait penganugerahan ini, Time bersama Nickledeon menyatakan keinginan mereka untuk mengakui para pemimpin generasi termuda AS yang tengah naik daun.

Debut kategori “Kid of the Year”

Selama 92 tahun terakhir, TIME telah mempersembahkan “Person of the Year”. Sosok termuda adalah aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg, yang saat dinobatkan berusia 16 tahun. Namun, TIME kini untuk pertama kalinya menghadirkan “Kid of the Year”.

Gitanjali Rao, Kid of the Year pertama Majalah TIME. (INSTAGRAM/TIME)

 

Menurut TIME, Gitanjali Rao terpilih karena menonjol dengan menciptakan komunitas global, inovator muda, dan menginspirasi mereka untuk mengejar tujuannya. 

Gitanjali yang sudah membuat berbagai inovasi sejak masih sangat belia selalu menegaskan, memulai dari kecil adalah tidak masalah selama menyukainya. 

Pada usia 12 tahun, ia mengembangkan perangkat portable untuk mendeteksi timbal dalam air. Ia juga menciptakan perangkat bernama Epione yang dapat mendiagnosis kecanduan resep opiod sejak awal.

Kemudian Gitanjali membuat aplikasi bernama Kindly yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mencegah penindasan di dunia maya.

Kindly bekerja dengan cara ketika anak remaja mengetikkan kata atau frase terentu, maka akan tahu apakah itu termasuk penindasan atau tidak. Hal itu bisa menjadi pertimbangan, apakah akan mengedit atau melajutkan mengirim.

Terbaru, Gitanjali membuat alat pendeteksi air yang terkontaminasi. Alat ini memungkinkan untuk melihat benda bergerak, termasuk senyawa parasit di dalam air.

Ingin memperbaiki kondisi sosial

Dalam sesi wawancara dengan TIME, Gitanjali Rao pernah mengatakan kepada aktris Angelina Jolie bahwa pengerjaan sainsnya dimulai sejak dini sebagai cara untuk memperbaiki kondisi sosial.

Ia juga mengatakan, The drinking water crisis di FIint, Michigan, telah menginspirasinya untuk mengembangkan cara mendeteksi kontaminan yang dapat mengirim hasilnya ke handphone.

“Saya berusia 10 tahun saat memberi tahu orang tua bahwa saya ingin meneliti teknologi sensor tabung nano karbon di laboratorium penelitian kualitas Air Denver, dan ibu saya berkata, ‘Apa?’” tutur Gitanjali pada Angelina Jolie.

Ilmuwan muda itu mengatakan, teknologi sensor melibatkan molekul atom karbon yang dapat mendeteksi perubahan kimiawi termasuk bahan kimia dalam air. 

Kemudian Gitanjali menyebut, di masa depan pekerjaan akan dilakukan oleh generasinya. Jika nanti tidak ada orang lain yang melakukan itu, maka ia akan bersedia.

Saat ini Gitanjali Rao telah bekerja sama dengan berbagai sekolah di pedesaan, museum, organisasi sains, dan berbagai institusi untuk menyelenggarakan lokakarya inovasi untuk ribuan siswa lainnya.

“Kami memiliki sains dalam segala hal yang kami lakukan, dan saya pikir itu hal terbesar yang harus diungkapkan. Sains itu keren, berinovasi itu keren, dan siapa pun bisa menjadi inovator,” kata Gatanjali Rao.

Super keren!

Berita Lainnya