Di Jepang ada Pria Digaji Rp 1 Juta untuk Tidak Melakukan Apa-apa

Ini mah "dream job", ya Kawula Muda..

Shoji Morimoto, pria Jepang yang tidak melakukan apapun namun digaji Rp 1 juta (REUTERS)
Thu, 08 Sep 2022


Bekerja memiliki arti melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna memuaskan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, beda dengan Shoji Morimoto yang tidak melakukan pekerjaan namun digaji sekitar Rp 1 juta. Kok bisa ya, Kawula Muda?

Pria asal Jepang ini memiliki tugas yang hanya berada di dekat klien saja untuk menemani mereka. Katanya, dia sudah "menyewakan dirinya" sekitar 4.000 kali dalam empat tahun terakhir.

Sebelum Shoji menjalani pekerjaan impian ini, ia bekerja pada sebuah penerbit dan sering dicemooh lantaran 'tidak melakukan apa pun.' "Saya mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika saya menawarkan kemampuan saya, yaitu 'tidak melakukan apa-apa' sebagai satu layanan kepada klien saya," kata Shoji.

Shoji Morimoto, pria Jepang yang tidak melakukan apapun namun digaji Rp 1 juta (REUTERS)

"Pada dasarnya, saya menawarkan diri saya sendiri. Pekerjaan saya berada di mana pun klien saya menginginkan saya dan tidak melakukan apa pun secara khusus," kata Shoji, mengutip dari Reuters, Kamis (08/09/2022).

Twitter menjadi tempat ia menemukan sebagian besar kliennya. Kira-kira seperempat dari mereka adalah pelanggan tetap, termasuk yang telah mempekerjakannya sebanyak 270 kali.

Sebenarnya, tugas Shoji bukanlah diam semata, Kawula Muda. Shoji bercerita, ia pernah dibayar hanya untuk menemani kliennya bermain jungkat-jungkit di sebuah taman. Enggak melakukan apa pun bukan berarti pria ini akan diam saja, loh. Pekerjaan ini juga bis dinilai 'bersih' karena dirinya juga tak menerima permintaan yang bersifat seksual.

Beberapa waktu lalu, Shoji duduk di seberang Aruna Chida, seorang analis data berusia 27 tahun. Di sana, mereka mengobrol ringan sambil minum teh dan kue. Shida memanggil Shoji hanya untuk keluar mengenakan pakaian India. Dia segan untuk mengajak teman-temannya karena khawatir akan rasa malu dengan pakaian Shida.

Shoji Morimoto bersama kliennya, Aruna Chida (REUTERS)

"Bersama teman-teman saya, saya merasa harus membuat mereka senang, tetapi dengan pria sewaan ini (Shoji), saya tidak perlu mengobrol," kata Chida.

Pekerjaan ini jadi satu-satunya sumber pendapatan Shoji untuk menafkahi anak dan istrinya. Walaupun dia menolak mengungkapkan pendapatan yang diterimanya, tetapi dia mengaku bertemu satu atau dua klien setiap hari.

"Orang cenderung berpikir bahwa 'tidak melakukan apa-apa' saya itu berharga karena berguna (bagi orang lain). Tidak masalah untuk sama sekali tidak melakukan apa-apa. Orang tidak harus berguna dengan cara tertentu," terangnya.

Berita Lainnya