Kawula Muda, merasa enggak sih kalau akhir-akhir ini media sosialmu dipenuhi bridal shower?
Beberapa tahun belakangan, fenomena bridal shower mulai marak dan menjadi tradisi baru di Indonesia. Bridal shower merupakan sebuah selebrasi atau perayaan untuk perempuan yang akan melepas masa lajang menuju pernikahan.
Bridal shower diambil dari kata bridal yang berarti sesuatu yang berkaitan dengan bride (pengantin wanita).
Sementara itu, kata shower bukan secara gamblang berarti mandi, melainkan analogi untuk momen di mana sang calon pengantin wanita “dihujani” dan “ditaburi” hadiah serta kebahagiaan dari teman-temannya.
Hanya boleh dihadiri oleh perempuan, biasanya saat bridal shower teman-teman sang calon mempelai wanita akan memberikan kejutan dan hadiah sebagai tanda cinta.
Selain itu, pada momen ini biasanya si calon pengantin dan teman-teman akan bercengkerama, menangis dan tertawa, mengabadikan banyak momen, bahkan sampai menginap bersama dalam rangka menikmati masa-masa akhir si teman sebelum berstatus menjadi istri orang.
Tetapi ternyata, bridal shower itu bukan sebuah selebrasi modern, melainkan sudah dimulai sejak 150 tahun lalu, tepatnya pada era 1870-an.
Menurut cerita yang dipercayai oleh masyarakat Belgia, sejarah bridal shower dimulai dari lahirnya kisah seorang pemuda baik hati yang jatuh hari dengan gadis yang kaya raya.
Namun, karena sang pemuda berasal dari keluarga miskin, ia tidak punya biaya yang memadai untuk meminang kekasih. Maka dari itu, ayah sang gadis pun menolaknya.
Melihat sang pemuda bersedih karena tidak bisa bersatu dengan kekasih pujaannya, teman-teman dan seluruh warga desa sekitar rumahnya pun berinisiatif mengumpulkan uang dan barang agar ia bisa meminang sang gadis kaya raya.
Berkat niat dan gerakan baik teman-teman dan warga desa, lamaran si pemuda pun diterima oleh sang ayah dan mereka berdua akhirnya bisa menikah dan berbahagia.
Berkat sejarah itu, fenomena bridal shower terus berlanjut hingga sekaran.