Tirai Jendela Pesawat Tidak Boleh Ditutup Saat Take Off dan Landing, Ini Alasannya

Hai Kawula Muda, ikuti aturan dalam penerbangan ya.

Ilustrasi penumpang pesawat duduk dekat jendela. (FREEPIK)
Sat, 28 May 2022


Bagi kawula muda yang sering bepergian dengan pesawat pasti sudah hafal dengan aktivitas ini. Saat take off dan landing, para pramugari pasti akan meminta penumpang untuk membuka tirai jendela pesawat.

Meskipun kesannya hanya anjuran, tapi sebaiknya diikuti ya anjurannya. Karena sebetulnya itu semua untuk kebaikan dan keselamatan penumpang juga.

Saat take off dan landing adalah merupakan masa-masa kritis dalam sebuah penerbangan. Seringkali kecelakaan pesawat terjadi pada kedua kesempatan tersebut.

Lantas, kenapa sih tirai jendela pesawat harus dibuka saat take off dan landing? Berikut penjelasan dan alasannya.

1. Membantu melihat kejanggalan pesawat

Biasanya penumpang yang duduk di samping jendela akan melongok keluar jendela untuk melihat pemandangan. Termasuk untuk melihat sayap dan bagian luar pesawat. Tanpa disadari, perilaku mereka ini akan membantu mengamati bila terjadi kejanggalan di luar pesawat seperti percikan api, potongan logam beterbangan, dan lain sebagainya.

2. 90 detik yang berharga dalam penyelamatan

Standar evakuasi penumpang dalam pesawat itu hanya 90 detik, tanpa peduli sebanyak apapun penumpangnya atau sebesar apapun pesawatnya. 90 detik adalah waktu sebelum bahan bakar jet di dalam tangki bisa menyala dan meledak. Dengan dibukanya jendela, memungkinkan para awak kabin melihat kondisi di luar pesawat untuk mengambil keputusan evakuasi sesegera mungkin.

Misalnya, pintu darurat mana yang paling aman untuk digunakan, dan memaksimalkan cahaya di dalam ruangan kabin, supaya penumpang bisa lebih mudah dievakuasi.

3. Membantu tim penolong di luar pesawat memantau kondisi dalam pesawat

Bisa jadi saat kecelakaan, terjadi penurunan tekanan di dalam pesawat sehingga seluruh penumpang dan awak kabin akan kehilangan kesadaran. Dalam kondisi seperti ini, tim penolong yang ada di luar pesawat perlu melihat dengan jelas situasi di dalam pesawat untuk bisa melakukan tindakan pertolongan.

4. Membiasakan mata dengan intensitas cahaya di luar pesawat

Jika terjadi kecelakaan baik di siang hari maupun malam hari, dengan dibukanya tirai jendela pesawat, penumpang tidak akan mengalami buta sejenak karena adanya perbedaan intensitas cahaya di dalam kabin pesawat dengan di luar pesawat. Dengan demikian, penumpang bisa lebih mudah beradaptasi dengan kondisi di luar saat harus dievakuasi darurat.

5. Bersiap untuk kemungkinan terburuk

Keselamatan di dalam suatu penerbangan tidak hanya menjadi tanggung jawab kru pesawat, tetapi juga tanggung jawab penumpang. Kerjasama penumpang sangat dibutuhkan dalam memastikan keselamatan penerbangan terutama di saat darurat.

Selain diminta untuk membuka tirai jendela, saat take off dan landing penumpang juga diminta untuk menegakkan sandaran kursi dan melipat meja. Tujuannya adalah jika evakuasi terpaksa dilakukan, penumpang dapat dengan leluasa keluar dari tempat duduknya.

Sebagai tambahan untuk kawula muda yang mendapat kursi di samping pintu darurat, sebaiknya selalu ada dalam kondisi fit dan siap membantu kru kabin jika diperlukan. Jangan lupa untuk selalu membaca petunjuk di kartu keselamatan sebelum take off.

Berita Lainnya