Halsey Pindah Dari Pop ke Rock Lewat Rilis Album Dark-nya “If I Can’t Have Love, I Want Power”

Kawula Muda, album ini menjadi yang paling dark dan paling jujur yang pernah dibuat Halsey.

Penyanyi Amerika Serikat, Halsey. (TWITTER/HALSEY)
Sun, 29 Aug 2021

Album terbaru Halsey "If I Can't Have Love, I Want Power" yang sangat dinantikan, akhirnya telah tiba. Pelantun Without Me itu merilis album studio keempatnya pada Jumat (27/08/2021).

Diproduksi oleh dua anggota band rock Nine Inch Nails, yaitu Trent Reznor dan Atticus Ross, "If I Can't Have Love, I Want Power" merupakan album bernuansa dark yang cukup provokatif. Rekaman berisi 13 lagu ini juga menjadi album yang paling dark dan paling jujur yang pernah dibuat Halsey.

Rekaman ini juga digambarkan sebagai pameran sinematik tentang pengalaman hidup Halsey yang ekstrem, mulai tentang mencintai diri sendiri hingga sabotase diri.

Lebih khusus lagi, Halsey menyebut konsep album ini sebagai “kegembiraan dan kengerian selama hamil dan bersalin”, merujuk pada pengalaman pribadinya soal kehamilan dan perjalanannya menjadi seorang ibu.

Halsey seolah menenggelamkan dirinya ke dalam labirin emosi manusia, membawa pendengarnya melewati perjalanan rasa sakit, kemarahan, kecemburuan, hingga keputusasaan.

Tak seperti album-album sebelumnya yang didominasi oleh pop, Halsey masuk lebih dalam ke genre industrial rock dan grunge di album ini, melalui lagu-lagunya seperti Honey, You Aksed For This, Whispers, Easier than Lying, dan lagu paling menyeramkan di album itu, The Lighthouse.

Halsey, penyanyi Amerika Serikat. (TWITTER/HALSEY)

 

The Lighthouse merupakan simbolisasi perjuangan klasik dalam melawan setan, di mana Halsey membuat setan menyesal karena telah mengubahnya dari individu yang lemah menjadi sosok yang kuat, seperti lirik: "Well, that should teach a man to mess with me / He was never seen again and I'm still wanderin' the beach / And I'm glad I met the Devil 'cause he showed me I was weak / And a little piece of him is in a little piece of me.”

Meski secara keseluruhan album ini memancarkan tentang pemberdayaan dan kepercayaan diri, di sisi lain, Halsey juga mendalami pengalamannya yang berjuang melawan kebencian terhadap diri sendiri seperti di lagu Lilith.

Dalam lagu itu, Halsey menyanyikan lirik tentang dirinya yang menginginkan cinta, tapi hubungan masa lalunya yang berantakan telah membuat dirinya rusak hingga tidak lagi bisa diperbaiki.

Unsur rock dalam album ini tentu tidak lepas dari pengaruh Trent Reznor dan Atticus Ross. Tapi sebenarnya, pengaruh lain juga datang dari keterlibatan para musisi rock seperti Dave Grohl (Foo Fighters), Lindsey Buckingham (Fleetwood Mac), Kevin Martin (The Bug), Dave Sitek (TV on the Radio), Pino Palladino, Karriem Riggins, dan Meat Beat Manifesto.

"If I Can't Have Love, I Want Power" merupakan tindak lanjut dari album “Manic” yang keluar pada 2020. Perilisan album ini diiringi dengan pemutaran film teatrikal berdurasi satu jam yang juga berjudul If I Can't Have Love, I Want Power, yang tayang perdana di IMAX.

Dengarkan album terbaru Halsey "If I Can't Have Love, I Want Power" berikut ini:


Berita Lainnya