Sukses Jadi Rocker, Dave Grohl Ternyata Alami Tuli Selama 20 Tahun Terakhir

Kawula Muda, Dave harus membayar mahal kesuksesannya dengan mengorbankan indera pendengarannya.

Dave Grohl, personel Foo Fighters. (INSTAGRAM/DAVE GROHL)
Thu, 24 Feb 2022

Puluhan tahun sudah Dave Grohl berkiprah sebagai rocker yang sukses. Sepanjang karier bermusiknya, pentolan band Foo Fighters sekaligus mantan drumer Nirvana itu telah menelurkan banyak karya dan menghabiskan sebagian besar waktunya tampil dari satu panggung ke panggung lain.

Namun ternyata, Dave harus membayar mahal kesuksesan tersebut dengan mengorbankan indra pendengarannya.

Dalam obrolannya di acara The Howard Stern Show pada Rabu (16/02/2022), musisi berusia 53 tahun itu mengungkap bahwa dirinya telah mengalami tuli selama 20 tahun terakhir.

Karena masalah tersebut, ia mengaku kesulitan mendengar suara orang lain di tempat umum dan hanya mampu memahami apa yang mereka ucapkan dengan membaca bibir mereka. Perjuangan Dave semakin berat selama pandemi, karena orang-orang mengenakan masker yang menutupi mulut mereka.

"Jika kalian duduk tepat di sebelahku saat makan malam bersama, aku tidak akan mengerti sepatah kata pun yang kalian ucapkan kepadaku, sepanjang waktu. Tidak mungkin (aku bisa dengar). Di restoran yang ramai, itu bahkan lebih buruk,” ungkapnya.

Penyanyi dan penulis lagu Amerika, Dave Grohl. (INSTAGRAM/DAVE GROHL)

 

“Yang paling parah selama pandemi adalah orang-orang pada pakai masker. Aku hanya bisa membaca bibir selama 20 tahun, jadi ketika seseorang mendatangiku dan (bicara sambil mengenakan masker), aku hanya akan bilang: ‘Aku seorang musisi rock. Aku tuli, jadi aku tidak bisa dengar apa yang Anda katakan,” imbuhnya.

Dave menjelaskan bahwa kerusakan pendengarannya disebabkan karena dirinya terlalu sering mendengarkan suara musik yang sangat keras di atas panggung selama bertahun-tahun.

Paparan kebisingan yang terjadi secara terus-menerus memicu kerusakan sel syaraf pendengaran yang memberikan efek seperti suara mendengung atau tinnitus yang parah di telinga kirinya.

“Aku sudah lama tidak memeriksakan (telingaku) ke dokter. Aku tahu apa yang akan mereka (dokter) katakan, bahwa aku menderita kerusakan pendengaran tinnitus di telinga kiri. Telinga kiriku kondisinya lebih parah daripada telinga kanan karena snare drum dan stage monitor ketika aku bermain drum,” terangnya.

Untuk melindungi telinganya dari kerusakan, Dave seharusnya memakai ear monitor. Namun menurutnya, alat tersebut justru menghalanginya untuk mendengarkan suara alami dari sebuah panggung pertunjukan.

“Dulu sekali, aku pernah pakai ear monitor dan masalahnya adalah itu justru menghalangiku untuk mendengarkan suara atmosfer yang natural. Aku ingin mendengarkan suara para penonton yang ada di depanku,” kenangnya.

“Aku juga ingin bisa berbalik ke belakang untuk mendengar (permainan teman-temanku seperti drumnya) Taylor (Hawkins), lalu geser (ke kiri) untuk (dengar gitar rhythm) Pat (Smear), lalu ke kanan dengar (gitar lead) dari Chris (Shiflett), semacam itulah. Alat tersebut hanya mengacaukan spasialmu, Aku bahkan jadi bingung di mana posisiku saat di atas panggung,” lanjutnya.

Terlepas dari kesulitan komunikasi yang dialaminya, Dave mengatakan dirinya sebenarnya masih mampu mendengar suara-suara kecil saat merekam musik di studio.

"Jujur, ketika kami membuat rekaman dan mixing album, aku sebenarnya (masih) bisa mendengar suara terkecil sekalipun. Telingaku masih bisa menangkap (suara) pada frekuensi tertentu. Dan jika aku dengar suara yang kecil itu out of tune, atau suara simbal yang kurang bright, atau hal lain yang semacam itu, aku masih bisa mendengar setiap detail suara dari apa yang kami buat untuk lagu itu ketika mixing. Aku benar-benar masih bisa (mendengarnya),” kata Dave menambahkan.

Pria kelahiran Ohio, Amerika Serikat, itu juga menceritakan bahwa selama 31 tahun berkarier, bahkan sejak masih bersama Nirvana, dirinya hanya mengandalkan satu orang monitor engineer bernama Ian Beveridge.

“Aku punya seorang monitor guy, orang yang melakukan mix untuk monitorku selama 31 tahun. Dialah orang yang ada di telingaku. Jadi, walaupun aku tidak pakai ear monitor, sound-ku yang ada di panggung terdengar begitu sempurna, karena itu dipegang oleh orang yang sama, Ian Beveridge, selama 31 tahun bahkan sejak (aku masih bersama) Nirvana,” tuturnya.

Dave Grohl bukanlah musisi satu-satunya yang mengalami masalah pendengaran. Rocker lain termasuk Pete Townshend dan Roger Daltrey dari band The Who, Neil Young, dan Eric Clapton juga mengalami hal yang sama setelah bertahun-tahun tampil menghibur orang lain dengan permainan instrumen musik yang keras.

Dengarkan wawancara Dave Grohl selengkapnya di sini:



Berita Lainnya