The Weeknd Bakal Usung Musik EDM untuk Album Baru

Kawula Muda, siapa yang sudah enggak sabar untuk nunggu album The Weeknd nih?

The Weeknd, penyanyi asal Kanada. (TWITTER)
Sun, 28 Nov 2021

Setelah sukses besar dengan album “After Hours”, Abel Tesfaye alias The Weeknd kini tengah mempersiapkan album barunya yang disebut-sebut akan berjudul “The Dawn”.

Sebagai salah satu album yang paling ditunggu-tunggu, setiap perkembangan kecil terkait rekaman ini akan menjadi informasi yang berharga bagi para penggemar.

Baru-baru ini, Abel menyebut bahwa dirinya akan memasukkan musik EDM untuk album barunya. Tidak sepenuhnya EDM, bintang R&B asal Kanada itu juga akan menggabungkan beberapa unsur lain, termasuk hip-hop.

"Siapa yang tahu akan seperti apa karya selanjutnya?” kata Abel.

"Ketika berbicara soal albumku, ada suara kohesif yang akan muncul, tapi aku tidak bisa terpaku hanya pada satu macam style. Jadi, kalian akan mendengar EDM, hip-hop, dan tiga jenis suara lainnya dalam satu lagu,” lanjutnya.

Penyanyi Kanada, The Weeknd. (TWITTER/GQ MAGAZINE)

 

Bukan hal baru bagi The Weeknd untuk mengusung musik EDM dalam karya-karyanya. Sebelumnya, ia telah merilis beberapa lagu bersama musisi-musisi EDM seperti Gesaffelstein, Daft Punk, dan Kavinsky.

Bulan lalu, ia baru saja merilis hasil kolaborasinya bersama Swedish House Mafia, Moth to a Flame, yang saat ini mendominasi radio kontemporer.

Baru-baru ini, The Weeknd mencetak rekor baru di tangga lagu Billboard. Hit besarnya, Blinding Lights, menempati posisi nomor satu Greatest Songs of All Time Hot 100 chart, mengalahkan lagu era 1960-an milik Chubby Checker, berjudul The Twist.

Blinding Lights telah menghabiskan waktu selama 90 minggu di tangga lagu Billboard Hot 100, termasuk empat minggu di posisi teratas.

Merayakan tonggak sejarah tersebut, The Weeknd membuka sedikit gambaran tentang album studio kelimanya yang akan datang,

"Bayangkan album itu seperti pendengarnya sudah mati dan mereka terjebak dalam purgatory state," ujar The Weeknd, mengutip Billboard.

"Yang selalu kubayangkan adalah itu seperti terjebak dalam lalu lintas, menunggu untuk sampai ke cahaya di ujung terowongan. Dan saat kalian terjebak dalam lalu lintas, mereka memutar stasiun radio di mobil, dengan pembawa acara radio yang menuntun kalian menuju cahaya dan membantu kalian bertransisi ke sisi lain.”

“Jadi (album) itu bisa terasa seperti semacam perayaan, bisa juga terasa suram. Apapun yang kalian ingin rasakan. Tapi itu adalah ‘The Dawn’ bagiku," sambungnya.

Berita Lainnya