6 Nama Lama Daerah Jakarta yang Diganti jadi Keren usai Pembangunan

Mana yang menurut lo paling keren sekarang, Kawula Muda?

Kota Jakarta telah mengalami banyak perkembangan dan pembangunan (UNSPLASH/AEIRA ATELIER)
Thu, 06 Apr 2023


Beberapa nama daerah di Jakarta dan sekitarnya menjadi semakin keren setelah pembangunan. Walau telah memiliki nama asli, nama daerah tersebut berubah seiring dengan Kemerdekaan Indonesia hingga infrastruktur yang ikonis. 

Lantas, nama daerah apa saja yang berubah? Mengapa perubahan tersebut dilakukan? Simak daftar berikut ya, Kawula Muda! 

Karet Semanggi - Bendungan Udik

Wilayah Karet Semanggi (LIPUTAN 6)

  

Dahulu, nama daerah perkantoran ini rupanya bernama Bendungan Udik loh, Kawula Muda! Disematkan kata ‘bendungan’ dikarenakan lokasi daerah ini berada di selatan bendungan, sementara ‘udik’ memiliki arti ‘selatan’! 

Namun, nama daerah ini diubah seiring dengan selesainya pembangunan Banjir Kanal dan Pintu Air Karet sehingga aliran air bendungan ini dialihkan. Hal itu terutama setelah Jembatan Semanggi diresmikan pada 1962 oleh Presiden Soekarno. Selain itu, ditambahkan kata ‘karet’ karena diceritakan banyak perkebunan karet di dekat wilayah tersebut, Kawula Muda! 

Jalan Budi Kemuliaan - Gang Scott

Jalan Budi Kemuliaan yang dahulu dikenal dengan Gang Scott (REPUBLIKA)

  

Dahulu jalan di kawasan Jakarta Pusat ini dinamakan Gang Scott karena kawasan tersebut milik Robert Scott asal Inggris pada abad 19. Setelah Gang Scott, daerah ini pun pernah berubah nama jadi Scottweg. 

Namun, kini daerah tersebut sudah lama dikenal sebagai Jalan Budi Kemuliaan berkat hadirnya Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan. Sebagai informasi, rumah sakit tersebut didirikan oleh Perkumpulan pada 1917 lalu, Kawula Muda! 

Jalan Sabeni - Gang Kubur Lama

Jalan Sabeni (DETIK)

 

Dahulu nama jalan kecil di kawasan Kebon Pala ini dikenal dengan Gang Kubur Lama, loh, Kawula Muda! Hal itu lantaran terdapat kompleks pemakaman umum di wilayah tersebut. 

Namun, sejak 1975, kuburan di pemakaman dibongkar dan dipindahkan ke kawasan Jeruk Purut. Kini, nama Sabeni dipakai oleh kawasan tersebut sebagai nama jalan untuk menghormati sosok Sabeni, guru silat yang ditakuti oleh pasukan Belanda hingga Jepang. 

Ancol - Tanah Asin

Ilustrasi logo Ancol (INSTAGRAM/ANCOLTAMANIMPIAN)

 

Pada saat era kolonial Belanda, wilayah Ancol rupanya dikenal dengan Zoutelande yang berarti ‘Tanah Asin’. Hal itu dikarenakan air asin dari laut kerap mengalami pasang sehingga tercampur dengan air tawar dari kali. 

Kini, daerah tersebut terkenal sebagai wilayah rekreasi Ancol, Kawula Muda! Adapun arti Ancol dalam KBBI adalah tanah yang menjorok ke laut. 

Senayan - Wangsanayan

Potret wilayah Senayan (UNSPLASH/DINO JANUARSA)

 

Daerah Senayan yang elite rupanya dahulu dikuasai oleh bangsawan Bali bernama Wangsanayan, loh, Kawula Muda! Karena itu, dahulu wilayah ini dikenal sesuai dengan nama sang bangsawan. 

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan infrastruktur, masyarakat mulai menyingkirkan penggalan huruf ‘wang’ sehingga menjadi ‘Senayan’ saja. 

Kemayoran - Mayoran

Ilustrasi wilayah Kemayoran (PINGPOINT)

 

Kembali berkaitan dengan masa penjajahan, kala itu wilayah Kemayoran dimiliki oleh para orang Eropa dan Tionghoa yang memiliki nama ‘Mayor’. Karena itu, daerah ini dikenal dengan nama ‘Mayoran’ yang berarti milik para Mayor. 

Dikarenakan banyaknya perpindahan penduduk ke wilayah ini, nama tersebut kian berubah menjadi Kemayoran loh, Kawula Muda! Walau begitu, tidak diketahui mengapa diberikan imbuhan ‘ke-’ di awal nama wilayah tersebut.

Siapa yang pernah datang ke salah satu daerah yang namanya kini telah diubah jadi lebih keren seperti di atas Kawula Muda?

Berita Lainnya