Akhir Pekan Bak “Pandemi Covid-19 Telah Usai” di Pasar Tanah Abang

Hai Kawula Muda, pandemi Covid-19 masih terjadi, tetap taat prokes ya.

Suasana Pasar Tanah Abang yang penuh sesak pengunjung pada Minggu (2/5/2021). (ANTARA)
Tue, 04 May 2021

Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah menjadi sorotan publik setelah dipadati kerumunan pengunjung pada akhir pekan lalu. Para pengunjung tampak berdesakan mulai dari pintu masuk hingga lorong-lorong kios pasar.

Diperkirakan terdapat 100.000 pengunjung yang berdesakan di pasar pusat grosir terbesar di Indonesia itu pada Minggu (2/5/2021) siang.

Tak berbeda jauh, sebanyak 85.000 pengunjung juga berdesakan di Pasar Tanah Abang pada Sabtu (1/5/2021). Jumlah tersebut jauh meningkat dari hari-hari sebelumnya yang hanya berkisar 35.000 pengunjung setiap harinya.

Lonjakan tersebut terjadi beberapa hari belakangan seiring banyaknya warga yang ingin berbelanja kebutuhan untuk Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Berharap tak ada lagi

Atas pemandangan yang membuat miris itu, Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubairi mengungkapkan keprihatinannya lewat unggahan di akun Twitternya.

“Tarik napas dalam-dalam melilhat kerumunan di Tanah Abang. Ya, apa mau dikata. Kerumunan ini nanti bersaing dengan kerumunan lainnya. Saling menuntut. Yang ini boleh berkerumun, kenapa yang lain enggak. Muncul drama nasional lagi. Ya, mudah-mudahan sehat-sehat semua ya. Amin,” tulis Zubairi, Minggu (2/5/2021).

Seperti yang biasa terjadi di negeri ini, saat satu kerumunan terjadi dan dianggap “diperbolehkan”, maka ada saja yang akan beranggapan itu artinya boleh melakukan hal yang sama.

Padahal, selain pandemi Covid-19 masih terjadi, dunia tengah dalam situasi harus waspada pada berbagai varian baru dari virus corona. Seperti di antaranya varian India yang kini tengah meluluh lantakkan negeri sungai Gangga itu dan juga varian Inggris serta Afrika Selatan.

Varian India dan Afrika Selatan sudah masuk Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mutasi virus corona varian dari India dan Afrika Selatan terdeteksi di Indonesia.

“Ada dua insiden yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden untuk mutasi dari Afrika Selatan yang masuk, itu yang ada di Bali,” ujar Menteri Kesehatan Budi Karya seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (3/5/2021).

Menkes Budi juga mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada mutasi virus corona dari Inggris yang masuk ke Indonesia mencapai 13 kasus.

“Karena penularannya relatif lebih tinggi. Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit, karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi daripada yang lain,” ujra Menkes Budi lagi.

Sebelumnya, ada awal April 2021, Kemenkes mengumumkan temuan 10 kasus virus corona B117 di Indonesia yang dideteksi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatra Utara.

Berita Lainnya