Akibat Sekolah Daring, Anak SMP Hasilkan Jutaan Rupiah dari Ternak Kelinci

Kawula Muda, walaupun sekolah daring tapi tetap produktif!

Genthur Rahmadhani (15) menggendong kelinci ternaknya. (detik.com)
Wed, 22 Sep 2021

Situasi pandemi akibat virus Covid-19 membuat sekolah di Indonesia mengadakan proses belajar dan mengajar secara daring. Ini memberikan waktu luang untuk para siswa yang dimanfaatkan oleh Genthur Rahmadhani (15), siswa kelas 3 SMPN 4 Playen Gunungkidul, untuk beternak kelinci yang menghasilkan keuntungan jutaan rupiah untuknya.

Kegiatan beternak kelinci ini ia mulai pada Maret 2020 lalu, saat sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran daring. Genthur menyatakan bahwa ia belajar beternak kelinci melalui video di YouTube tentang cara memelihara kelinci.

"Awalnya dulu kan cari kesibukan karena cuma belajar daring dan banyak waktu luangnya. Terus lihat di YouTube soal memelihara kelinci itu," jelas Genthur saat ditemui di kediamannya, Pedukuhan Banaran 9, Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (21/09/2021).

Usahanya dimulai dengan memelihara sepasang kelinci Rex seharga Rp 600 ribu yang ia beli dari seseorang di Kapanewon Playen. Dalam jangka waktu 2 sampai 3 bulan, sepasang kelinci ini memiliki anak yang dijual Genthur melalui Facebook dengan harga yang bisa mencapai belasan juta rupiah sekali "panen".

"Sekali panen kalau pedaging 50 ekor Rp 8 jutaan, kalau betina 50 ekor Rp 12 juta ke atas. Untuk waktu panen kalau betina 2 bulan dan jantan 3 bulan," ucapnya.

"Karena untuk kelinci betina minim harus berbobot 1,3 kilogram kalau jantan 2 kilogram untuk bisa dijual. Dipasarkannya secara online dan untuk dagingnya itu biasanya ada pengepul dari Magelang," tambah Genthur.

Genthur mengatakan bahwa saat ini ia memiliki 25 ekor indukan kelinci dan 90 ekor anakan kelinci. Genthur juga mengatakan ingin terus mengembangkan peternakan kelincinya yang dibangun di bangunan belakang rumahnya.

Menurut Genthur, banyak keuntungan lain dari beternak kelinci. Contohnya ia bisa menjual daging bahkan urine kelinci yang biasa dimanfaatkan para petani sebagai pupuk tanaman dengan harga Rp 5 ribu per-liter.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya