Angka Kematian COVID-19 Bertambah, Jenazah Diangkat Pakai Truk?

Kawula Muda, udah denger belom katanya jenazah COVID-19 diangkut pake truk?

Ilustrasi ambulans untuk jenazah COVID-19. (PIXABAY)
Thu, 24 Jun 2021

Belakangan ini ramai di jagat maya, Twitter, soal jenazah COVID-19 yang kini diangkat tidak menggunakan ambulans melainkan dengan truk.

Dilansir dari Kompas.com, hal ini juga dijelaskan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Edi Sumantri, dalam rekaman suara saat mengikuti rapat bersama Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/6/2021) kemarin.

Edi mengatakan bahwa kondisi saat ini, jenazah COVID-19 tidak memungkinkan untuk dibawa pakai ambulans atau mobil jenazah. Truk adalah salah satu alternatifnya, dengan kapasitas satu truk dapat mengangkat delapan peti.

"Tahun ini (gelombang 2) baru jam 6 sudah 143 orang dan dinas pemakaman enggak sanggup nguburin," ucap dia.

Sementara itu, lokasi pemakaman saat ini hanya tersedia satu lokasi yaitu di TPU Rorotan, Jakarta Utara.

Di kesempatan lain, Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Ivan Murcahyo mengatakan bahwa Minggu (20/6/2021) lalu, tercatat ada 122 jenazah, dan Selasa (22/6/2021) kemarin, tercatat ada 143 jenazah yang harus dimakamkan seluruhnya dengan protokol COVID-19.

Ia menambahkan, TPU Rorotan sendiri telah menggunakan petak baru untuk 68 jenazah dengan protokol COVID-19 pada Selasa lalu. Pasalnya, sudah dilakukan pemakaman sebanyak 886 jenazah, dan sisa 6.300 makam yang belum terisi.

Saat tim Kompas.com menghubungi Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, dirinya membantah pernyataan Edi yang menyebut jenazah pasien COVID-19 diangkut menggunakan truk.

Suzi menambahkan bahwa informasi serta foto yang beredar hanya berupa simulasi saat kondisi genting terjadi.

Selain itu, Ivan juga sempat mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta sampai saat ini terus mendapat dukungan dari pihak ketiga untuk memenuhi sarana mobil jenazah

Semoga kita semua bisa selalu diberi kesehatan, ya, Kawula Muda, supaya kondisi "genting" itu tidak terjadi.

Berita Lainnya