Felicia Tissue Akhirnya Buka Suara Perihal Hubungannya dengan Kaesang

Semoga selanjutnya ada komunikasi yang baik ya dari kedua belah pihak

Felicia Tissue (instagram.com/feliciatissue)
Thu, 27 May 2021

Setelah lama bungkam dan menghilang, Felicia Tissue akhirnya angkat bicara tentang apa yang sebenarnya terjadi soal hubungannya dengan Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi. Felicia dan Kaesang sempat pacaran selama 5 tahun sebelum akhirnya hubungan mereka kandas. 

Kabar putusnya Felicia dan Kaesang sempat menghebohkan Indonesia dengan beredarnya curhatan Ibunda Felicia, Meilia Lau kala itu di media sosial.

Felicia buka suara melalui kanal YouTube-nya, Felicia Tissue. Dalam video berdurasi 9 menit yang diunggah tanggal 26 Mei 2021, Felicia menjelaskan bagaimana duduk perkara hingga permasalahan yang selama ini menjadi pertanyaan publik. Felicia mengatakan bahwa saat itu, hubungannya dengan Kaesang baik-baik saja. Bahkan Kaesang sempat mengatakan akan menikahi Felicia. 

“Putra beliau pun sudah meminta restu kepada orang tua saya. Dua minggu kemudian, putra beliau menghilang dan memblokir seluruh kontak seluler,”  kata Felicia. 

Ia mengatakan, sudah berusaha untuk menghubungi bahkan mengirimkan surat langsung dari Singapura ke Indonesia untuk Jokowi. Dalam surat itu, Felicia meminta agar permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan sehingga mendapat titik terang penyelesaian dan penjelasan dari pihak Kaesang. 

Namun, hasilnya nihil. Pihak Kaesang masih diam dan tidak merespon. Hal inilah yang mendorong Ibunda Felicia untuk berbicara ke publik melalui media sosial. 

Felicia mengatakan, Ia berusaha bangkit dan menjalani hidup namun ia justru mendapat banyak hujatan dengan kata-kata SARA karena masalahnya dengan Kaesang yang tidak kunjung jelas. Dampak berat yang terjadi pada dirinya ini menurutnya harus bisa dimengerti oleh Bapak Jokowi sebagai orang tua yang juga memiliki anak serta cucu-cucu perempuan. 

Belum lama ini, Felicia juga melaporkan netizen Indonesia yang mengirimkan komentar instagram berisi kebencian dan dianggap mengancam keselamatan, kepada pihak kepolisian Singapura.

Berita Lainnya