Dianggap Ada yang Dilanggar, Elon Musk Dituntut Hentikan Transaksi Pembelian Twitter

Hai Kawula Muda, akankah Elon Musk batal membeli Twitter?

Rencana baru Elon Musk untuk pengguna Twitter. (FOX BUSSINESS)
Mon, 09 May 2022


Nama salah satu orang terkaya di dunia yang satu ini sepertinya menjadi yang paling sering menjadi bahan berita di berbagai media.

Setelah aksi membeli saham Twitter menjadi berita menghebohkan, Elon Musk terus membuat berita baru yang berkaitan dengan aplikasi tersebut.

Terbaru, ia akan mengatakan akan memasang tarif untuk cuitan dari pemerintahan dan komersial. Tapi berita yang paling baru adalah, Elon Musk dan Twitter digugat oleh pengelola Dana Pensiun Florida pada Jumat (6/5/2022).

Mereka menuntut Musk untuk segera menghentikan transaksi pengambilalihan 44 miliar dolar AS sebelum 2025. Tak hanya itu, miliarder Elon Musk juga diminta untuk membatalkan kerja sama pembelian media sosial Twitter.

Elon Musk beli Twitter seharga 633 Triliun

 

Dianggap melanggar kewajiban fidusia

Dalam gugatan class-action yang diajukan di Pengadilan Kanselir Delaware, pengelola dana pensiun polisi Orlando mengatakan undang-undang Delaware melarang dilakukannya merger secara cepat.

Pasalnya, Musk disebut memiliki perjanjian panjang dengan pemegang saham Twitter lain, termasuk penasihat keuangan Morgan Stanley dan pendiri Twitter, Jack Dorsey.

Perjanjian tersebut membuat Musk yang memiliki 9,2 saham Twitter sebagai pemilik saham individu terbesar di perusahaan. Stanley diketahui memiliki sekitar 8,8 persen dan Dorsey 2,4 persen saham di Twitter.

Gugatan tersebut juga menyebut, Direktur di Twitter telah melanggar kewajiban fidusia (fiduciary duties) dan diharuskan mengganti biaya hukum.

Twitter belum berkomentar

Namun diluar gugatan itu, CEO Tesla dan SpaceX itu tengah berharap menyelesaikan pengambilalihan saham senilai 54,20 dolar AS per saham pada tahun ini sebagai pembelian terbesar tahun ini.

Pada Kamis (6/5/2022), Elon Musk menyebut telah mengumpulkan 7 miliar dolar AS, termasuk dari investor taipan teknologi Larry Ellison, dana investasi Qatar dan pertukaran cryptocurrency untuk membantu mendanai pembelian Twitter.

Menurut pengajuan di Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Ellison memasukkan 1 miliar dolar AS, investor Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal memasukkan 1,9 miliar dolar AS setelah sebelumnya menentang pembelian tersebut.

Pengarsipan menunjukkan bahwa pinjaman margin yang diambil Musk untuk membiayai kesepakatan akan dikurangi dari 12,5 miliar dolar AS menjadi 6,25 miliar dolar AS. Di sisi lain, dana pensiun Florida juga disebut memiliki investasi di Twitter.

Gubernur Ron DeSantis menyatakan, mereka bisa menghasilkan keuntungan 15 juta dolar AS sampai 20 juta dolar AS jika Elon Musk menyelesaikan pembeliannya.

Meski ramai diberitakan, dilansir The Guardian, Twitter masih menolak berkomentar atas gugatan tersebut.

Berita Lainnya