Dubes Jerman Dukung Dibukanya Museum Holocaust Yahudi di Indonesia, Ini Tanggapan MUI

Menurut MUI, Museum tersebut dapat melukai masyarakat Palestina

Museum Holocaust dibangun di Minahasa (TWITTER/GermanAmbJaka)
Fri, 04 Feb 2022

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan dibukanya Museum Holocaust di Minahasa dapat melukai masyarakat Palestina. 

Ia pun mendesak agar proses pembangunan museum tersebut dihentikan.


Pembukaan Museum Holocaust pada Hari Peringatan Holocaust Internasional, Kamis (27/01/2022) (TWITTER/GermanAmbJaka)

 

Holocaust mengacu pada pembantaian kelompok Yahudi yang dilakukan oleh partai Nasional Sosialisme (Nazi) pada perang dunia kedua. Saat itu, Nazi melakukan pembantaian dengan beragam cara yang tidak manusiawi, salah satunya dengan gas beracun. 

"Pembangunan museum itu harus dihentikan. Saya mohon Pemda bersama dengan masyarakat di sana, MUI dan ormas dan kekuatan civil society harus bangun sensitivitas juga. Karena ini melukai masyarakat Palestina," kata Sudarnoto dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat (04/02/2022).

Menurutnya, dikarenakan Indonesia sebagai negara pembela Palestina sejak lampau, ia mempertanyakan mengapa museum Holocaust tersebut dibangun di Indonesia?

"Pembangunan Museum Holocaust merupakan pelanggaran nyata terhadap UUD dan konstitusi RI yang sampai saat ini masih menolak normalisasi hubungan dengan Israel," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI dalam keterangan, Rabu (02/02/2022) dikutip dari CNNIndonesia.

Selain MUI, anggota DPR sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengatakan mendukung penolakan dibukanya Museum Holocaust dan pameran foto di Minahasa tersebut. 

“Museum ini berpotensi menghadirkan keresahan dan kontraproduktif terhadap upaya pembelaan terhadap Palestina yang diperjuangkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia,” tuturnya dikutip dari bisnis.com.

Sebelumnya, Duta Besar Jerman, Ina Lapel, menjadi sorotan setelah memberikan dukungan dibukanya Museum Holocaust di Minahasa. Ia pun menyebut museum tersebut akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan berharap anak-anak muda dapat berkunjung.



Berita Lainnya