Gunung Semeru Erupsi, 1.300 Orang Mengungsi, 14 Orang Meninggal Dunia

Kawula Muda, sebagian besar warga yang terluka mengalami luka bakar.

Gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021. (TWITTER)
Sun, 05 Dec 2021

Pada Sabtu (4/12/2021), Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi.

“Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021, diawali dengan kejadian laharan pada pukul 13.30 WIB,” ujar Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api, Badan Geologi, Kristianto, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Akibat dari erupsi, sejumlah warga dilaporkan mengalami luka-luka mulai dari luka ringan sampai berat. Sebagian besar warga yang terluka alami luka bakar. Sedangkan, korban jiwa terus bertambah seiring dijalankannya proses evakuasi.

Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, korban akibat awan panas guguran Gunung Semeru bertambah 1 orang dari yang semula dilaporkan 13 orang kini menjadi 14 orang.

“Sampai saat ini ada 14 orang meninggal dunia, tambah satu dari sejam tadi. Berapa-berapanya kira-kira masih kita cari terus, kita kerahkan kemampuan yang ada,” kata Suharyanto dalam Konferensi Pers bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Stadion Pasirian, Lumajang, Minggu (05/12/2021), seperti yang dikutip dari Detiknews.com.

Sementara itu, jumlah warga yang menungsi dari lokasi terdekat erupsi Gunung Semeru sampai pukul 15.30 WIB adalah sejumlah 1.300 orang. Sampai saat ini, untuk lokasi pengungsi tersebar di beberapa titik.

BNPB memastikan bahwa seluruh kebutuhan pengungsi telah tersedia mulai dari yang dasar hingga kebutuhan lainnya. BNPB juga telah menyediakan Aula Korem Lumajang yang telah dijadikan tempat pengungsian tambahan.

Hingga saat ini, BNPB dibantu TNI Polri, Basarnas, serta relawan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban. Untuk memudahkan proses evakuasi, perbaikan akses jalan dari timbunan material dan lumpur juga telah dilakukan.

Mengutip dari BBCNewsIndonesia, warga Lumajang korban erupsi Gunung Semeru sempat mengungkapkan bahwa mereka merasa trauma dan enggan kembali ke rumah pasca terjadinya erupsi.

Warga mengatakan bahwa salah satu alasan mereka enggan kembali karena takut akan adanya erupsi susulan yang lebih besar.

Sejumlah warga yang tinggal di kawasan terdampak parah akibat banjir lahar, dilaporkan masih terisolasi karena jembatan penghubung daerah tersebut roboh. Jembatan Perak yang terletak di Kecamatan Candi Puro “putus” karena terkena terjangan banjir lahar.

Menurut laporan, dua kecamatan yang berada di Lumajang yatu Kecamatan Pronojiwo dan Candi Puro adalah dua wilayah yang paling terkena dampak akibat erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Berita Lainnya