Hari Pariwisata Sedunia, Saatnya Intropeksi dan Bersiap untuk Bangkit!

Hai Kawula Muda, meski pandemi belum mereda, bersikap optimistis tentu tentu tak ada salahnya.

Hari Pariwisata Sedunia, 27 September 2020. (INSTAGRAM/WISHNUTAMA)
Sun, 27 Sep 2020

Hari Pariwisata Sedunia 2020 bertepatan pada Minggu, 27 September 2020. Tentunya perayaan tahun ini menjadi istimewa sekaligus memprihatinkan karena industri pariwisata dunia, termasuk Indonesia, yang terdampak wabah Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak akhir 2019 dan mulai menghantam Indonesia sejak Maret 2020 sangat memberi dampak pada aktivitas pariwisata.

Primadona wisata Indonesia, Bali, yang awalnya optimistis akan membuka pariwisata turis asing pada September 2020, terpaksa harus menundanya hingga akhir tahun ini.

Atraksi Tari Kecak di Pura Uluwatu, Bali. (INSTAGRAM/EXPLORE BALI)

 

Meski demikian, harapan dan keyakinan harus tetap dimiliki, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

“Hari ini tepat 40 tahun perayaan Hari Pariwisata Sedunia yang mengangkat tema ‘Pariwisata dan Pembangunan Pedesaan’. Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun kembali wisata Indonesia dengan aman, adil, dengan cara yang ramah lingkungan,” tulis Mas Menteri, Minggu (27/9/2020).

“Semoga semangat optimisme dan bahu membahu melewati masa pandemic terus menyala, agar pariwisata kita segera #BangkitUntukIndonesiaMaju,” tulis Wishnutama lagi.

Harapan dan optimisme dari para tokoh

Dalam webinar World Tourism Day 2020 yang dilakukan secara virtual, Minggu (27/9/2020), Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan pesan dan harapannya, terutama menyangkut tema tahun ini yaitu Tourism and Rural Development, yang diyakini mampu berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan Selamat Hari Pariwasata Dunia dan Indonesia kepada semua insan pariwisata. Pariwisata Indonesia akan segera bangkit dan pasti akan bangkit dengan cepat setelah pandemi berlalu,” ujar Djauhari.

Ia juga mengatakan bahwa wisatawan asal China sangat merindukan liburan ke Indonesia dan pihaknya siap mempromosikan pariwisata Indonesia kepada mereka.

Wisata Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. (INSTAGRAM/PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF)

  

Sementara itu, Desy Ratnasari selaku anggota Komisi X DPR RI juga menyampaikan pesan serupa, agar pariwisata dapat bergerak maju di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau biasa disapa Cok Ace, mengatakan bahwa pandemi merupakan momen tepat bagi semua pihak untuk mengevaluasi industri pariwisata.

Ia juga berharap pandemi segera berakhir dan bisa kembali membangun pariwisata seperti masa kejayaan sebelumnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah merugikan industri pariwisata Indonesia.

Desa Adat di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. (INSTAGRAM/PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF)

 

Namun, ia yakin dengan adanya pengadaan vaksin Covid-19 yang direncanakan mulai tersedia paada Desember 2020 akan membawa perubahan baik untuk dunia pariwisata.

Ia optimistis bahwa 2021 menjadi tahun kebangkitan industri pariwisata Indonesia dengan mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan wisatawan.

Berita Lainnya