Indonesia Jadi Negara No. 1 Kekurangan Gizi di Asia Tenggara

Menyedihkan!

Ilustrasi kekurangan gizi (GETTY IMAGES)
Fri, 11 Aug 2023

Melalui laporan The State of Food Security and Nutrition in the World tahun 2019-2021, belasan juta penduduk Indonesia mengalami kekurangan gizi.

Kurang gizi atau undernourished adalah kondisi di mana konsumsi makanan harian seseorang tidak mencukupi standar kebutuhan energi untuk hidup sehat.

Dengan sumber daya alam yang melimpah dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan masyarakat, yaitu kekurangan gizi.

Memiliki sumber daya yang melimpah, Indonesia jadi negara no. 1 kekurangan gizi di Asia Tenggara (GETTY IMAGES)

Kondisi ini tentu memengaruhi anak-anak dan kelompok rentan lainnya, dengan dampak jangka panjang yang dapat mempengaruhi perkembangan bangsa.

Kekurangan gizi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan untuk fungsi normalnya. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dan makanan yang tidak seimbang, atau masalah kesehatan tertentu.

Mirisnya, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kekurangan gizi tertinggi di Asia Tenggara.

Indonesia Jadi Negara Kekurangan Gizi Tertinggi di Asia Tenggara

Berikut ini estimasi rata-rata jumlah penduduk kurang gizi di Asia Tenggara menurut Food and Agriculture Organization (FAO), mengutip Databoks.

1. Indonesia: 17,7 juta orang (6,5 persen dari populasi nasional)

2. Thailand: 6,2 juta orang (8,8 persen dari populasi nasional)

3. Filipina: 5,7 juta orang (5,2 persen dari populasi nasional)

4. Vietnam: 5,6 juta orang (5,7 persen dari populasi nasional)

5. Myanmar: 1,7 juta orang (3,1 persen dari populasi nasional)

6. Kamboja: 1 juta orang (6,3 persen dari populasi nasional)

7. Laos: 400 ribu orang (5,1 persen dari populasi nasional)

8. Timor Leste: 300 ribu orang (26,2 persen dari populasi nasional)

9. Malaysia: jumlah tidak dilaporkan karena prevalensi warga kurang gizi lebih kecil dari 2,5 persen populasi nasional

Adapun, untuk Singapura tidak tersedia datanya.

FAO juga mencatat jumlah penderita kurang gizi di skala global terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Penyebab kekurangan gizi di Indonesia pun didasari oleh beberapa faktor, seperti ketersediaan makanan, kemiskinan, pengetahuan, dan akses pelayanan kesehatan.

Kekurangan gizi juga menjadi awal gizi buruk, Kawula Muda. Sebagai informasi, melalui laporan The State of Food Security and Nutrition in the World 2023, benua Asia masih berada di angka 8 persen dalam tingginya kekurangan gizi.

Data tersebut menunjukkan jika benua Asia berada di posisi kedua sebagai benua kekurangan gizi setelah Afrika.

Berita Lainnya