Kaum Bumi Datar Minta Trofi Piala Dunia jadi Rata?

Kawula Muda, lo termasuk yang percaya bahwa bumi itu datar, enggak?

Trofi Piala Dunia yang Diharapkan Oleh Para Penganut Bumi Datar (FACEBOOK/FLAT EARTH BELIEVERS)
Sun, 04 Dec 2022


Gelaran Piala Dunia 2022 rupanya ikut ‘menyenggol’ para penganut teori konspirasi Bumi datar ikut bersuara, Kawula Muda. Faktanya, perdebatan mengenai Bumi datar menjadi sebuah percakapan yang tidak ada habisnya.

Penganut teori konspirasi Flat Earth, dalam laman Facebook Flat Earth Believers, ramai menyuarakan usulan untuk mengubah bentuk trofi Piala Dunia. Usulan ini merujuk pada pengubahan desain bola dunia di trofi Piala Dunia yang berbentuk bulat, menjadi datar.

Ilustrasi Bumi Datar (UNSPLASH)

Usulan untuk mengubah bentuk trofi menjadi seperti apa yang mereka yakini ini sudah mencuat sejak Piala Dunia 2018 empat tahun lalu.

Melalui sebuah unggahan, laman Facebook ini menuliskan usul tersebut, "Kami mengusulkan sebuah perubahan terhadap trofi Piala Dunia FIFA. Gambar di kanan jauh lebih akurat. Siapa yang setuju dengan kami? #flatearthbelievers," tulis laman tersebut sembari menyisipkan desain gambar trofi dengan bentuk dunia yang datar, mengutip Detik Rabu (30/11/2022).


Trofi Piala Dunia yang Diharapkan Oleh Para Penganut Bumi Datar (FACEBOOK/FLAT EARTH BELIEVERS)

 

Sejak kemunculannya, kaum yang memercayai bahwa Bumi itu datar memang sudah lama menuai kritik, Kawula Muda. Mereka diketahui kerap menyuarakan hal kontroversial tentang keyakinan mereka akan bentuk Bumi yang datar berdasarkan pengamatan mereka yang diklaim ilmiah dan selalu menyangkal fakta bahwa Bumi bulat.

Akibatnya, unggahan tersebut ramai diperbincangkan hingga tidak sedikit Warganet menulis bahwa negara-negara pesakitan di Piala Dunia, dapat berkompetisi di World Cup Flat Earth.

Menariknya, mereka bahkan mengklaim bahwa kekalahan Brasil di Piala Dunia 2018 disebabkan karena Neymar yang menggelinding tanpa henti di Bumi yang berbentuk datar. Hal tersebut menyebabkan bola ‘terlempar’ ke luar angkasa.

Salah satu rekan Mike Eugenio, penulis buku Dossier 111: The Real Measures of the Flat Earth, yaitu Steven Murray mengatakan bahwa trofi Piala Dunia hanyalah salah satu dari begitu banyak hal yang perlu dirombak.

"Gagasan bahwa Bumi itu bulat telah tertanam di benak orang selama beberapa dekade dan sepertinya tidak ada yang mempertanyakannya. Sudah menjadi rahasia umum selama berabad-abad di masa lalu bahwa Bumi itu datar, kemudian orang-orang mengubahnya!" ucapnya dengan yakin.

Tidak hanya sampai di situ, Kawula Muda. Faktanya, para penganut teori Bumi datar memang betul-betul memiliki klub sepak bola yang membawa ideologi mereka.

Flat Earth FC Mewakili Teori Konspirasi

Javi Poves beserta keyakinannya akan bumi datar (EXPRESS UK)

Melansir The Guardian, Javi Poves, merupakan seorang atlet sepak bola muda asal Spanyol yang mendirikan sebuah klub sepak bola yang mewakili konspirasi tersebut.

Ia sendiri mengatakan, menggunakan klub sepak bola tersebut untuk memastikan bahwa orang mempertimbangkan kembali kehidupan mereka. 

Flat Earth FC sendiri adalah klub sepak bola profesional pertama yang merepresentasikan teori konspirasi. “Sepak bola adalah olahraga paling populer dan memiliki pengaruh paling besar di seluruh dunia, jadi menciptakan klub yang didedikasikan untuk gerakan bumi datar adalah cara terbaik untuk selalu hadir di media,” ucap Javi. 

“Flat Earth FC adalah klub sepak bola pertama yang pengikutnya dipersatukan oleh hal terpenting, yaitu sebuah ide.”

Lambang klub Flat Earth FC sendiri menggunakan desain gambar bumi melingkar yang ditekan rata. Sedangkan untuk maskot tim sendiri, mereka menggunakan seorang astronaut, Kawula Muda. 

Meski Javi mengatakan bahwa ini merupakan langkah yang radikal, tetapi klub sudah mendatangkan banyak pendukung.

“Sungguh luar biasa menjadi bagian dari gerakan luar biasa ini,” kata pemain Flat Earth FC, Mario Cardete. "Saya pikir ini lebih dari sekadar klub."

Ada-ada saja, ya, Kawula Muda.

Berita Lainnya