Susi Susanti Komentari Kemerosotan Prestasi Tunggal Putri

Legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti, mengomentari kemerosotan prestasi tunggal putri Indonesia.

Susy Susanti. (PBSI)
Fri, 22 Apr 2022


Prestasi bulu tangkis tunggal putri tidak semulus tunggal putra, performa mereka terus menurun di lapangan. Legenda tunggal putri Indonesia, Susi Susanti, memiliki analisis terkait alasan mengapa hal tersebut semakin kelihatan.

Meski baru-baru ini, Putri Kusuma Wardhani, berhasil membawa menjuarai di Orleans Masters Super 100 pada awal bulan lalu, nyatanya pemain tunggal putri Indonesia melepempem di turnamen yang levelnya di atas 100.

Sering sekali, Gregoria Mariska Tujung dan pemain lainnya gugur di fase awal atau pertengahan sebuah turnamen.

Menurut wanita yang menjuarai All England sebanyak empat kali secara beruntun ini, ada beberapa penyebab melempemnya sektor tunggal putri. Salah satunya ialah regenerasi pemain tunggal putri dirasa belum sebaik sektor tunggal putra.

"Pemain putri kita tidak sebanyak putra bibitnya. Regenerasi pemain tidak sebaik di putra, itulah yang membuat kenapa sampai sekarang di sektror putri sendiri, kita masih belum menunjukkan prestasi yang diharapkan," ujar legenda bulu tangkis Indonesia.

Namun selain mengomentari hal tersebut, Susi masih percaya dan optimis bahwa PBSI sudah menyiapkan atlet-atlet terbaik untuk dikirim ke SEA Games, Asian Games, dan kejuaraan bergengsi lainnya. Menurutnya program yang diberikan oleh PBSI tidak lain adalah untuk menghasilkan bibit-bibit terbaik atlet bulu tangkis Indonesia.

"Saya percaya bahwa pembinaan, program PBSI sudah dipersiapkan untuk semua sektor, tidak hanya putri, dan memang butuh kerja keras untuk menelurkan bibit-bibit unggul untuk menciptakan prestasi baru," ujar juara tunggal putri putri cabang bulu tangkis di Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Indonesia terakhir kali membawa pulang medali emas dari sektor tunggal putri di SEA Games tahun 2013 silam di Myanmar. Sedangkan di Asian Games bulu tangkis Indonesia cabaang tunggal putri baru sekali mendapat medali emas, yaitu pada Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta.

Berita Lainnya