Tak Seperti Harry Kane, 4 Pemain Ini Punya Status One Man Club

Harry Kane dikabarkan berniat angkat kaki dari klub yang membesarkan namanya Tottenham Hotspur.

Harry Kane. (Twitter/@HKane)
Thu, 05 Aug 2021

Tahun 2021 sudah masuk bulan ke-8 dan bursa transfer pemain Eropa kian memanas. Sebagian pemain-pemain terbaik di gelaran Euro 2020, sudah berganti klub dan sebagian lainnya ditawarkan kontrak mewah agar bertahan di klub lama.

Tengok ke kota Birmingham, kota markas klub Premier League Aston Villa. Gelandang andalan mereka sekaligus jagoan timnas Inggris, Jack Grealish sedang digoda Manchester City.

Tak tanggung-tanggung, The Citizen menawarkan 100 juta poundsterling untuk mendapatkan tanda tangannya! Apalagi, runner-up Liga Champions 2020/2021 sedang merombak skuad untuk mempertahankan tahtanya.

Sepeninggalan Sergio Aguero ke Barcelona, dikabarkan Pep Guardiola juga menggoda striker Inggris Harry Kane untuk berlabuh ke Stadion City of Manchester.

Bahkan, Kane dikabarkan belum bergabung ke sesi latihan The Spurs sepulangnya dari liburan. Saat ini, Kane dan Grealish masih bertahan di klub masa remaja mereka.

Pindah ke klub besar adalah opsi terbaik mereka untuk mengangkat trofi. Namun, terdapat beberapa pemain yang berhasil mendulang prestasi meski bertahan di klub masa kecil mereka.

Ryan Giggs, Manchester United (1990-2014)

Ryan Giggs mengumpulkan 34 trofi selama karier bermainnya, yang semuanya datang bersama Manchester United.

Itu termasuk 13 Liga Premier, dua Liga Champions, empat Piala FA dan tiga Piala Liga dalam rekor 963 pertandingannya untuk klub.

Sayap asal Wales ini menolak tawaran untuk bergabung AC Milan pada akhir 90-an dan tidak menyesali keputusan itu mengingat kariernya berjalan dengan baik.

Francesco Totti, AS Roma (1992-2017)

Pemenang Piala Dunia Italia, Francesco Totti, mungkin bisa memenangi lebih dari satu gelar Serie A dan dua Coppa Italia andai ia meninggalkan Roma.

Namun, ia tetap bermain di I Giallorossi untuk mencatat 786 pertandingan dan 307 gol.

Totti tak hanya menjadi pencetak gol terbanyak dan dengan penampilan tertinggi dalam sejarah Roma, ia juga memegang rekor sebagai kapten klub termuda di Serie A.

Dia menunjukkan kesetiaannya yang tak tergoyahkan kepada Roma pada tahun 2004, menolak langkah besar untuk menjadi Galactico di Real Madrid, yang dia gambarkan sebagai "satu-satunya penyesalan saya".

Carles Puyol, FC Barcelona (1999-2014)

Barcelona pernah memiliki kapten terbaik yang diimpikan tiap klub sepak bola profesional. Ya, sosok terebut adalah bek tengah Carles Puyol.

Mengawali kariernya di La Masia sebagai striker, Puyol telah mengoleksi 593 caps dan 21 trofi termasuk treble di musim 2008/2009.

Puyol sempat ditawar Real Madrid dan bermimpi untuk bermain di AC Milan bersama idolanya, Paolo Maldini. Namun, kecintaannya terhadap La Blaugrana, membuatnya memutuskan untuk pensiun di Camp Nou.

Paolo Maldini, AC Milan (1984-2009)

Lahir, besar, mengukir sejarah dan pretasi di kota Milan, itulah kisah Paolo Maldini. Tampil 902 kali untuk klub di mana ia memenangkan tujuh gelar Serie A yang luar biasa dan lima Piala Eropa.

Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson pernah mencoba membawa Maldini ke Old Trafford dan bertemu dengan ayah sang pemain "Saya mendapat gelengan kepala, hanya itu yang saya dapatkan".

Rossonerri yang mengalir di darahnya, Maldini kembali ke AC Milan sebagai direktur teknis setelah pensiun.

Berita Lainnya