Kawula Muda, Squid Game disebut-sebut akan menghadirkan season 2, lho!
Kawula Muda, siapa, nih, yang kemarin sudah binge-watching "Squid Game" seharian? Tentunya, permainan-permainan yang ada dalam serial tersebut menjadi terngiang-ngiang di kepala, ya, Kawula Muda. Terlebih lagi dengan permainan pertama "bertahan hidup" pada serial tersebut yaitu "Lampu Merah Lampu Hijau".
Melansir Bisnis.com, permainan anak-anak yang ada dalam serial "Squid Game" sendiri terinspirasi dari komik Jepang (manga) dan komik Korea (manhwa).
Trending di Netflix Indonesia, tak sedikit penonton setia "Squid Game" yang merasa begitu familier dengan permainan anak-anak dalam serial itu. Meski permainan tersebut memiliki nama yang berbeda, permainan itu kerap membawa nostalgia masa kecil para Kawula Muda.
Kincir menulis, setidaknya ada 5 permainan dalam serial "Squid Game" yang mirip, bahkan sama dengan permainan tradisional di Indonesia. Apa saja kelima permainan itu? Berikut daftarnya:
Tentunya kamu sudah tidak asing ketika menyaksikan permainan ke-3 ini, ya. Dalam serial tersebut, terlihat dua regu ditantang untuk saling adu kekuatan. Permainan ini sangat serupa dengan permainan yang sering kita temukan saat menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.
Salah satu yang membedakan adalah serial "Squid Game" menambahkan unsur-unsur menegangkan dalam permainan bertahan hidup itu. Para peserta permainan tersebut mengikuti permainan "Tug of War" di sebuah ketinggian. Pun tangan masing-masing peserta diborgol di sebuah tali.
Jika salah satu regu tersebut kalah, mereka pun harus menyerahkan nyawanya, karena jatuh dari ketinggian.
"Glass Stepping Stone" merupakan permainan ke-5 dalam serial "Squid Game". Jika diartikan, permainan ini bisa juga disebut sebagai permainan jembatan kaca.
Di mana, setiap pemain akan diminta untuk menyeberangi sebuah jembatan dengan dua tipe kaca yang berbeda, kaca yang kokoh dan rapuh. Kaca tersebut diletakkan berseling kanan dan kiri.
Tentunya, pemain yang menapakkan kakinya pada kaca yang rapuh otomatis mengakhiri permainannya sekaligus kehidupannya.
Permainan satu ini sangat mirip dengan engklek, bukan? Permainan Engklek identik dengan ketentuan bahwa kita harus melangkahkan kaki di kotak yang tepat. Jika sedikit saja kaki kita keluar dari kotak tersebut, maka kita akan tereliminasi.
Permainan ke-4 dalam serial ini memang menguji kesabaran, ya, Kawula Muda. Pasalnya, pada serial ini, pemain diminta untuk menjadikan pasangan bermainnya sebagai lawan atau musuh.
Peserta dibebaskan untuk bermain apa saja yang menggunakan kelereng, dengan syarat peserta harus berhasil merebut seluruh kelereng tersebut dari lawan, jika ingin memenangkan permainan ini.
Melihat kelereng menjadi permainan mereka, tentu bukan hal yang aneh. Di Indonesia, kelereng pun melahirkan berbagai macam permainan.
Siapa yang merasa permainan pertama ini sangat membekas dalam ingatan kita? Yup, suatu hal yang wajar mengingat permainan "Lampu Merah Lampu Hijau" ini sangat mirip dengan permainan Indonesia.
Pada serial ini, peserta diminta untuk mendekati boneka penjaga yang tengah menghadap ke pohon dan membelakangi peserta.
Boneka penjaga itu akan menengok ke peserta. Di sinilah permainan dimulai. Peserta yang "tertangkap basah" bergerak ketika boneka penjaga tengah menengok, akan ditembak mati.
Di Indonesia, permainan "Patung-patungan" juga memiliki konsep yang serupa. Permainan ini juga menempatkan satu orang penjaga yang tugasnya mengejar peserta lain.
Nantinya, peserta yang tertangkap akan "mati" dan harus menggantikan posisi penjaga. Jika gigimu terlihat, pun bisa ditangkap penjaga.
Permainan terakhir yang menarik dari serial tersebut adalah permainan "Squid Game". Permainan ini membagi dua regu yakni tim penyerang dan tim bertahan.
Dilakukan di atas sepetak tanah, batas menang atau kalahnya permainan ini ditentukan dari sebuah gambar buatan berbentuk cumi-cumi. Pasalnya, jika tim penyerang berhasil melintas ujung garis cumi-cumi tersebut, tim penyerang bisa dinyatakan menang.
Sementara itu, tim bertahan bisa dinyatakan menang jika mereka berhasil mengeluarkan tim penyerang dari daerahnya tersebut. Permainan ini hampir mirip dengan "Gobak Sodor" di mana permainan ini terdiri dari dua tim yakni penyerang dan bertahan.
Namun, yang membedakan, tim penyerang akan dinyatakan kalah atau tereliminasi jika tangan mereka menyentuh tangan tim bertahan.
Omong-omong, permainan masa kecil apa, sih, yang paling kamu rindukan, Kawula Muda?