Alanis Morissette Berbagi Kisah tentang Kecanduan dan Terapi

Hai Kawula Muda, Alanis Morissette ingin berbagi tentang kecanduan dan terapi yang pernah ia lalui.

Musisi asal Kanada, Alanis Morissette tahun 1998. (INSTAGRAM/ALANIS MORISSETTE)
Sat, 25 Jul 2020

Musisi asal Kanada, Alanis Morissette, baru-baru ini mengungkapkan perihal kecanduan dan terapi yang pernah dilaluinya. Kepada The Guardian, pelantun lagu You Oughta Know ini mengaku menderita gangguan makan (eating disorder) sejak kecil.

Alanis juga menggambarkan dirinya adalah seorang pecandu. Bahkan, ia sempat merasa tidak yakin akan bisa menghadapi masalahnya tanpa bantuan terapi.

Selain gangguan makan, perempuan berusia 46 tahun ini mengalami kecanduan terhadap pekerjaan dan cinta.

“Apabila saya tidak punya tim terapis dalam hidup, saya yakin tidak bisa ada di sini sekarang,” kata Alanis dilansir dari NME, Sabtu (24/7/2020)

Alanis Morissete juga menyebut perjuangannya tidaklah mudah ketika harus berada di rumah saja selama masa penyembuhan.

Dalam sebuah wawancara, Alanis yang belum lama ini merilis single berjudul Reckoning mengakui bahwa lagu-lagunya adalah curhatan dari isi hatinya.

Yang terbaru, Alanis Morissette dikabarkan akan merilis album studio kesembilannya bertajuk “Such Pretty Forks In The Road” pada 31 Juli 2020.

Unggahan Alanis Morissette tentang kecanduan dapat disembuhkan. (INSTAGRAM/ALANIS MORISSETTE)

 

Buku motivasi

Dengan pengalaman yang telah dilalui, pelantun lagu Thank U ini menulis buku motivasi pada Juni 2015.

Dikutip dari Billboard¸ Alanis mengungkapkan kalau ia menulis tentang berbagai hal. Ia berharap bukunya bisa membantu seorang pecandu melalui terapi, masa penyembuhan, mengatur keuangan, dan menjaga tubuh agar sehat.

“Saya tak mungkin membicarakan sesuatu yang belum pernah saya alami,” akunya.

Mengutip wawancara di Womens Health pada Agustus 2015, Alanis mengaku sudah lama berjuang menghadapi bulimia dan kecanduan narkoba serta minuman alkohol.

“Pertanyaan besar bagi penderita eating disorder adalah, kami harus makan apa?” kata Alanis.

“Untuk berhenti minum alkohol, kami hanya tidak harus pergi ke bar. Untuk berhenti menggunakan narkoba, kami hanya tidak harus berdekatan dengannya. Tapi bagaimana dengan makan? Kami tetap harus makan. Hanya saja saya tidak mengetahui skalanya,” lanjut Alanis.

“Kini saya berusaha untuk menjauhi makanan instan dan mulai mengonsumsi makanan alami. Menjaga nafsu sudah menjadi bagian dari hidup saya. Saya akan mulai peduli dengan kesehatan saya,” ujar Alanis.

Masih dengan keyakinan bahwa kecanduan dapat disembuhkan, Alanis beberapa waktu lalu kembali mengunggah tentang hal itu ke akun Instagramnya.

“Ada begitu banyak lapisan depresi dan kegelisahan. Perlahan-lahan, dengan empati, pengetahuan, penyelidikan, dan perhatian mendalam... penyembuhan adalah mungkin, dan kesejahteraan dapat dipulihkan,” tulisnya di akun @alanismorissett, Jumat (10/5/2020).

Berita Lainnya