Album Gagal, Katy Perry Depresi

Kawula Muda, bagi penyanyi, album yang gagal merupakan sebuah bencana. Katy Perry ternyata juga pernah mengalaminya.

Pelantun Fireworks, Katy Perry. (INSTAGRAM/KATY PERRY)
Sun, 31 May 2020

Penyanyi Katy Perry berbagi cerita seputar kesedihannya ketika albumnya yang bertitel “Witness” gagal di pasaran pada 2017. Akibat kegagalan itu, dia sempat mengalami depresi dan gangguan mental.

Cerita itu mengalir dalam wawancara penyanyi berusia 35 tahun itu kepada televisi Australia, Channel Seven Morning Show, Jumat (29/5/2020).

“Saat ‘Witness’ rils, yang merupakan album terakhir saya, saya menjadi kecewa dan mengalami depresi,” ujar Katty seperti dilansir Mirror.

“Saya merasa sangat tidak aman dan harus melakukan perjalanan baik emosional, spiritual, maupun kejiwaan untuk memahamai kenapa saya sangat tergantung pada sebuah pengakuan,” kata kekasih Orlando Bloom itu.

Sebelum “Witness” yang digarap hampir dua tahun, dua album Katy yang bertitel “Teenage Dream” dan “Prism” berhasil memecahkan banyak rekor dan terjual jutaan kopi. Keduanya bahkan berhasil menembus deretan teratas Billboard 100.

Lagu Chained To The Rhythm dalam album “Witness” sempat hit, tetapi lagu-lagi lainnya gagal memenuhi harapan pemilik nama lengkap Katheryn Elizabeth Hudson ini. 

“Saya harus menyadari bahwa segala yang berhubungan dengan karier saya bukanlah hidup seutuhnya, ini hanya sebagaian dari siapa saya,” kata Katy.

Kegagalan “Witness” tak membuat Katy berhenti berkarya. Dia kini sudah siap melepas album keenamnya, yang rencananya akan rilis pada 14 Agustus 2020.

Lagu andalan dari album ini yang berjudul Daisies sudah beredar di pasaran pada Mei 2020. Lagu ini bercerita tentang kekuatan dan semangat manusia, yang merefleksikan bagaimana Katy bangkit dari keterpurukan.

Karantina bikin emosional

Juri American Idol itu juga bercerita tentang emosinya yang tidak stabil selama karantina pandemi Covid-19. Pengaruh hormon karena sedang hamil dan kondisi terperangkap di dalam rumah kerap membuat Katy tak bisa menahan tangis.

“Saya pikir ini semua lebih karena hormon, dan saya sendiri memang tak terbiasa berada di sekitar banyak orang dalam ruangan sempit. Biasanya saya selalu keluar rumah,” ucap Katy Perry.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya