Jesy Nelson Merasa Banyak Dibenci Saat di Little Mix, Salahkan The X Factor yang Tak Beri Dukungan

Kawula Muda, Jesy mengeluarkan semua unek-uneknya saat masih jadi member Little Mix.

Jesy Nelson, mantan member Little Mix. (TWITTER)
Mon, 23 Aug 2021

Mantan member Little Mix, Jesy Nelson, kembali mengungkap unek-uneknya ketika masih bergabung dengan grup yang telah membesarkan namanya tersebut.

Penyanyi berusia 30 tahun itu memutuskan keluar dari grup pada Desember 2020, karena masalah kesehatan mental. Sebelumnya, ia telah membahas bahwa dirinya tak tahan karena di-bully dan dibanding-bandingkan dengan member lain hingga membuatnya sangat tertekan.

Saat ditemui oleh reporter The Guardian baru-baru ini, menjelang debutnya sebagai penyanyi solo, Jesy mengungkap lebih dalam tentang apa yang dia alami ketika menjadi member Little Mix. Terutama tentang bullying yang dialaminya di media sosial yang membuatnya merasa dibenci oleh banyak orang.

Asal-usul masalahnya berawal ketika Little Mix pertama kali dibentuk pada 2011 melalui ajang pencarian bakat, The X Factor. Saat itu, Jesy telah berhasil mengikuti audisi sebagai penyanyi solo, tetapi juri memutuskan agar dia bergabung dalam grup.

Bersama Perrie Edwards, Jade Thirlwall, dan Leigh-Anne Pinnock, Jesy tergabung dalam girl group yang awalnya bernama Rhythmix, sebagai salah satu finalis The X Factor. Karena nama tersebut telah dipakai oleh sebuah organisasi musik, mereka kemudian berganti nama menjadi Little Mix.

Girlgroup asal Inggris, Little Mix. (INSTAGRAM/LITTLE MIX)

 

Little Mix memang berhasil memenangi ajang kompetisi tersebut. Namun selama pertunjukan, Jesy mengaku fisiknya sering diejek secara sadis.

"Hal pertama yang aku dengar tentang diriku (dari orang lain) adalah, 'Apakah aku atau gadis itu (Jesy) yang terlihat cacat?'. Lalu (orang) di sebelahnya berkata, ‘Dia terlihat seperti tikus’. Dan yang lainnya lagi bilang, 'Ya Tuhan, wajahnya terlihat cacat’,” tutur Jesy kepada The Guardian.

“Ketika sebelumnya kamu tidak pernah memiliki masalah dengan wajahmu, lalu mengetahui bahwa orang lain membicarakan hal-hal semacam itu tentang dirimu… Kalian akan berpikir bahwa apa yang orang-orang bilang itu benar.”

Jesy menambahkan bahwa saat malam kemenangannya di The X Factor, dia yang saat itu masih berusia 20 tahun malah menangis dan berharap agar bisa pulang ke rumah bersama ibunya.

Dia juga menyinggung tentang bagaimana salah satu juri The X Factor membencinya. Saat mengikuti audisi, Jesy berhasil lolos dengan suara 3-1 (3 juri menginginkannya sementara 1 menolaknya). Gary Barlow, yang saat itu menjadi ketua juri menggantikan Simon Cowell yang sedang absen, mengacungkan jempol ke bawah kepada Jesy. Hal itu membuat perasaan Jesy sangat hancur.

“Gary membenciku. Dia seperti, 'Oh Jesy, menurutku audisimu itu jelek. Suaramu itu sangat gen-e-ric.”

“Aku bilang ke ibuku, ‘Aku tidak mau kembali ke The X Factor, aku tidak akan pernah melakukannya lagi’.  Dermot (O'Leary, presenter X Factor) kemudian bilang, 'Kenapa kamu menangis, kamu kan berhasil?',” kenang Jesy.

Jesy mengakui bahwa dirinya mungkin terlalu sensitif. Di sisi lain, dia menyayangkan The X Factor yang tidak melakukan apapun untuk mendukungnya ketika hinaan terhadap dirinya terus mengalir.

“Ketika aku berjuang, aku merasa tidak ada orang yang bisa aku ajak bicara. Kami (masih) seperti bayi, Perrie (baru) berusia 17 tahun dan aku 20 tahun. Aku harap program semacam The X Factor bisa lebih bertanggung jawab. Ini sangat penting karena tidak ada pihak yang mempersiapkanmu (secara mental) agar bisa menghadapi apa yang akan kamu lalui (ke depannya),” terang Jesy.

Penyanyi Inggris, Jesy Nelson. (TWITTER)

 

Saat ditanya dukungan seperti apa yang ia harapkan dari program seperti the X Factor, Jesy mengatakan: “Menurutku mereka harus memiliki terapis (mental) di sana, dan mau kalian suka atau tidak, ketika kalian berada dalam proses (atau masalah) itu, kalian harus pergi menemui mereka.”

Selama bertahun-tahun, hinaan terhadap fisiknya semakin intensif. Pada 2019, Jesy pernah membuat film dokumenter berjudul Odd One Out bersama BBC yang mengisahkan tentang hidupnya ketika bersama Perrie, Jade, dan Leigh-Anne. Jesy menyinggung tentang bagaimana dia selalu membandingkan dirinya sendiri dengan member lain.

“Ketika aku di depan kamera, aku tidak tahu harus berbuat apa. Ketika tiga gadis lain (member Little Mix) berada di posisi teraneh, mereka masih terlihat sangat menakjubkan. Tapi kalau aku yang mengalaminya, aku malah akan terlihat mengerikan,” ujar penyanyi asal Inggris itu.

Jesy mengungkap dia mengalami kecanduan terhadap media sosial. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak membaca hinaan terhadap dirinya, walaupun tahu bahwa itu akan menyakiti dirinya sendiri.

“Media sosial itu seperti candu. Begitu aku bangun tidur, hal pertama yang aku lakukan setiap hari adalah mengetik ‘Jesy Nelson’, lalu ‘Jesy Nelson fat’ atau ‘Jesy Nelson ugly’, dan membaca apa saja yang orang-orang katakan tentangku,” lanjutnya.

Sekarang, Jesy memang tidak lagi menjadi member Little Mix. Namun, dia mengaku merasa lebih bahagia dibanding ketika masih bergabung dengan grup. Saat ini, Jesy sedang bersiap merilis single debutnya sebagai penyanyi solo.

Berita Lainnya