843 Juta Orang di Dunia akan Alami Sakit Punggung pada Tahun 2050

Menurut studi, loh!

Ilustrasi sakit punggung (ISTOCK)
Mon, 14 Aug 2023

Saat ini, Kawula Muda mungkin sudah familiar dengan ungkapan ‘remaja jompo’. Sakit di bagian punggung menjadi salah satu hal yang kini sudah biasa dirasakan oleh sebagian besar anak muda.

Tidak hanya itu, rasa mudah lelah juga menjadi salah satu yang dirasakan oleh ‘remaja jompo’, Kawula Muda.

Melalui penelitian berjudul “The Global Epidemic of Low Back Pain”, 843 juta orang di dunia akan mengalami sakit punggung bagian bawah atau nyeri pinggang pada 2050.

Mirisnya, kondisi medis yang akan meningkat ini disebut menyebabkan krisis perawatan kesehatan, sebab sakit punggung bawah adalah penyebab utama kecacatan di dunia.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Simak hasil penelitian yang dilakukan terhadap data selama 30 tahun!

Apa Penyebab Sakit Punggung bagian Bawah?

Studi: 843 juta orang akan sakit punggung di tahun 2050 (ISTOCK)

Penelitian menyebutkan jika sakit punggung bawah atau nyeri pinggang ini tidak dapat dihindari, Kawula Muda. Meski begitu, Kawula Muda bisa mengatasi tiga penyebab sakit punggung bawah, yakni obesitas atau kelebihan berat badan, merokok, dan faktor di tempat kerja.

Jika Kawula Muda bisa menghilangkan tiga faktor tersebut, beban nyeri pinggang bisa dikurangi hingga 39 persen.

Diketahui, merokok bisa menyebabkan mikro sirkulasi rusak pada struktur tulang belakang. Jika sudah rusak, tulang dan sendi akan melemah. 

Ditambah lagi, merokok membuat orang jadi kurang beraktivitas fisik, obesitas, dan kurang tidur. 

Semua aktivitas ini merupakan faktor penyebab nyeri punggung bagian bawah, termasuk obesitas karena dapat meningkatkan beban pada struktur tulang belakang yang membuat penderitanya rentan cedera.

Gaya Hidup Aktif Jadi Kunci

Ini penyebab 843 juta orang di dunia akan alami sakit punggung di tahun 2050 (UNSPLASH)

Nyeri pinggang atau low back pain dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain biologis, sosial, dan psikologis. 

Adapun, anatomi tulang belakang manusia yang kompleks membuat penyakit ini sulit diidentifikasi.

Meski jenis kelamin tidak menentukan risiko nyeri pinggang, tapi kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, Kawula Muda.

Studi menunjukkan, 395 juta wanita di seluruh dunia melaporkan mengalami sakit punggung bagian bawah, ketimbang pria yang hanya terdata sebanyak 225 juta orang.

Faktanya, angka nyeri pinggang yang dialami oleh lansia lebih banyak dibandingkan usia produktif atau orang dewasa kerja.

Hal ini disebabkan karena para lansia memiliki kemungkinan kecil untuk bisa pulih dari rasa nyerinya.

Untuk itu, sebelum nyeri pinggang terjadi dan semakin parah, sebaiknya Kawula Muda menerapkan pola hidup sehat mulai dari sekarang.

Tidak harus berolahraga berat setiap hari, Kawula Muda hanya cukup menerapkan berjalan kaki 10 menit setiap hari.

Pasalnya, tubuh dirancang untuk bergerak sehingga menggerakkan tubuh merupakan hal yang wajib dilakukan, Kawula Muda.

Selain itu, hindari aktivitas yang menyebabkan pinggang menjadi nyeri. Sebab, bagi yang mengalami nyeri pinggang, hal yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi pereda nyeri dan prosedur pembedahan yang memakan banyak biaya.

Yuk, lebih aktif lagi dan jangan lupa meregangkan badan, Kawula Muda!

Berita Lainnya