Bo-Kaap, Kampung Indonesia di Afrika Selatan yang Penuh Warna dan Jadi Bagian Sejarah!

Kawula Muda, bahasa yang dipakai ada yang berasal dari bahasa Indonesia, lho!

Bo-Kaap, kampung Indonesia di Cape Town, Afrika Selatan. (INSTAGRAM/SIMIGOES)
Sun, 02 Oct 2022

Kawula Muda, orang Indonesia ternyata tersebar di mana-mana, lho. Selain di Suriname, orang Indonesia juga ada di Afrika Selatan.

Di wilayah Cape Town, Afrika Selatan, ada sebuah kampung yang seluruh penghuninya adalah orang Indonesia. Terletak di lereng Signal Hill, nama kampung Indonesia di Afrika Selatan tersebut adalah Bo-Kaap.

Bo-Kaap adalah salah satu daerah pemukiman tertua di Cape Town. Menariknya, sebagian besar penghuni kampung ini adalah para imigran Melayu yang berasal dari Indonesia.

Bahkan kabarnya, kawasan pemukiman ini menjadi bagian dari perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia, lho!

Awal berdirinya kampung Bo-Kaap 

Awal mula kemunculan orang Indonesia di Bo-Kaap karena dipengaruhi oleh kolonialisme Belanda. Kebanyakan orang Indonesia yang menempati kampung tersebut adalah para budak atau pekerja yang hendak dipekerjakan oleh Belanda. Mereka dibawa oleh penjajah Belanda pada 1653 ke Afrika Selatan.

Salah satu orang Indonesia yang dijadikan budak pertama oleh Belanda di Cape Town adalah Abraham van Batavia. Saat membawa budak ke Cape Town, Belanda langsung mengubah nama mereka berdasarkan bulan kelahiran atau asal daerahnya. Ada yang bernama Bambang van Java, December van Bale, August van Macasar, dan banyak lagi lainnya.

Melansir dari Cape Town History, kampung Bo-Kaap awalnya adalah sebuah tanah kosong yang dibeli oleh seseorang bernama Jan de Waal, yang ingin memiliki tempat hunian sendiri. Sebelumnya, orang-orang Indonesia yang tinggal di situ lebih banyak menyewa sebuah rumah kecil yang disebut huurhuisjes dari pihak pengembang.

Pada 1834, pihak pengembang mulai membangun rumah di Bo-Kaap yang kemudian ditawarkan pada para imigran.

Hingga akhirnya, Bo-Kaap berubah menjadi kampung Melayu, di mana para penduduknya banyak yang berprofesi sebagai penjahit, pengrajin, tukang bangunan, hingga nelayan. Kampung ini kemudian dikenal dengan sebutan Cape Malay.

Saat ini, wilayah Bo-Kaap tidak hanya dihuni oleh masyarakat dari rumpun Melayu, tapi juga penduduk asli Afrika dan India. Diperkirakan saat ini terdapat 200 ribu orang Melayu yang dulunya berkebangsaan Indonesia.

Adat istiadat dan kuliner Indonesia ada di Bo-Kaap

Uniknya, beberapa adat dan budaya asli Indonesia masih dipertahankan di kampung ini. Di antaranya adalah dari segi makanan, di mana warganya kerap membuat sambal, kari, dan juga bubur.

Sejumlah bahasa atau kosa kata dari bahasa Indonesia juga masih digunakan di Bo-Kaap seperti tramakasie (terima kasih), kamar mandie (kamar mandi), boeka (buka), berkalahie (berkelahi), dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, mayoritas penduduk Bo-Kaap menganut agama Islam. Bahkan sejumlah masjid kini telah banyak berdiri di kampung tersebut. Salah satunya adalah Masjid Al-Auwal yang dibangun pada 1794 dan menjadi masjid pertama di kampung tersebut.

Keberadaan makam Imam Abdullah Kadi Abdus Salaam

Salah satu bukti kuat tentang keberadaan orang Indonesia di Bok-Kapp adalah adanya makam Imam Abdullah Kadi Abdus Salaam, yang berasal dari Tidore, Maluku. Imam Abdullah adalah pangeran Kerajaan TIdore yang menjadi salah satu tahanan politik semasa Belanda menjajah Indonesia.

Dia dibuang Belanda ke Cape Town pada 1780. Selain menulis buku yang menjadi refensi utama Muslim di Cape Town, pria yang mendapat julukan Tuan Guru ini juga sempat membangun sekolah Islam pertama di Bo-Kaap yang murid-muridnya terdiri dari anak-anak para budak dan anak kulit hitam. Imam Abdullah menjadi salah satu dari tiga imam besar yang sangat dihormati di Cape Town.

Bo-Kaap kampung warna-warni

Kampung Bo-Kaap terkenal dengan bangunan rumah yang dicat warna-warni. (TWITTER/BEST OF AFRICA)

 

Selain penduduknya yang berasal dari Indonesia, kampung Bo-Kaap juga sangat menarik perhatian warga dunia. Dengan mengusung arsitektur bergaya Cape Dutch dan George, para penduduk Bo-Kaap mengecat rumah mereka dengan cat warna-warni yang menyegarkan.

Bo-Kaap bahkan disebut-sebut sebagai salah satu tempat paling warna-warni di dunia. Keunikan yang dimiliki oleh kampung Bo-Kaap akhirnya menjadi daya tarik sendiri untuk wisata baru di Cape Town, Afrika Selatan.

Warna-warni cat yang dipakai para oleh warga Bo-Kaap bukanlah sembarangan. Warna-warni cat rumah tersebut adalah sebagai penanda bahwa rumah tersebut sudah dimiliki secara langsung dan seakan melambangkan sebuah kebebasan.

Para penduduk bebas mengecat rumah mereka dengan warna apa saja sesuai dengan kesukaan mereka. Jika rumah tersebut dijual dan pemiliknya berubahah, biasanya warna cat rumah juga akan diubah sesuai dengan pemilik baru.

Jika ditemukan rumah bercat putih itu menandakan bahwa rumah tersebut disewakan. Warna-warna rumah di Bo-Kaap membuat wilayah tersebut sebagai tujuan wisata baru yang Instagramable.

Selain spot foto yang menarik, di Bo-Kaap juga bisa melakukan walking tour dengan menikmati keindahan Table Mountain, wisata kuliner, wisata sejarah, dan juga wisata belanja.  


Berita Lainnya