Digaji Rp 2 Miliar, Pegawai Irlandia Malah Tuntut Kantornya

Gede loh gajinya, tapi kenapa dituntut...

Ilustrasi wanita bekerja (UNSPLASH)
Tue, 06 Dec 2022


Beberapa Kawula Muda mungkin sering mendengar ada karyawan yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan tempat mereka bekerja karena suatu hal. Namun, karyawan satu ini menggugat perusahaannya karena ia bosan.

Kabarnya, ia menggugat perusahaan karena dianggap mendapatkan pekerjaan yang membosankan di mana dirinya "tidak mengerjakan apa-apa".
Wanita itu bernama Dermot Alastair Mills, seorang manajer keuangan jaringan kereta api nasional di Irish Rail, Dublin.

Mills menceritakan bahwa ia mendapatkan gaji tahunan hampir Rp 2 miliar. Pekerjaannya justru enggak berat, Kawula Muda. Dia bekerja sehari-hari di kantor hanya makan, minum, dan membaca koran, di mana membuat ia merasa tidak mengerjakan apa-apa dalam pekerjaannya.

Bahkan, dirinya bilang, "Aku akan mengatakan jika mendapatkan sesuatu yang mengharuskan aku untuk bekerja sekali dalam seminggu, aku akan senang," terang Mills kepada Workplace Relations Commission (WRC), melansir dari Hindustan Times, Selasa (06/12/2022).

Ilustrasi wanita bekerja (UNSPLASH) 

Pengaduan Mills sudah sampai ke jalur hukum. Dalam persidangan, ia bercerita tentang kegiatannya sehari-hari di ruang kerjanya. Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa pekerjaannya telah membuatnya terisolasi dari teman-temannya.

"Kalau ke kantor, aku masuk jam 10 pagi. Aku beli dua koran, The Times dan The Independent, dan sandwich. Aku pergi ke bilik-ku, aku menyalakan komputer, melihat email dan tidak ada email yang terkait dengan pekerjaan. Bahkan komunikasi rekan kerja pun tak ada," jelasnya.

Mills merasa sudah tidak dibutuhkan di kantornya. Dia juga tidak diminta untuk menyiapkan laporan untuk pemerintah dan tidak diajak rapat oleh atasan, seperti pada laman VICE.

Petugas pengadilan Penelope McGrath, di Komisi Hubungan Tempat Kerja, mengatakan bahwa dia akan meminta pihak perusahaan Mills bekerja untuk hadir terkait kasus tersebut.

Kasus ini masih dalam proses dan kabarnya akan disidangkan berikutnya pada bulan Februari mendatang.

Berita Lainnya