Jadi Tren untuk Mempercantik Diri, Apakah Operasi Plastik Menggunakan Plastik?

Hai Kawula Muda, kira-kira pakai plastik enggak ya?

Ilustrasi proses operasi plastik. (FREEPIK)
Tue, 11 Oct 2022


Kalau ditanya apa sih yang dimaksud operasi plastik? Jawaban paling awam dan klasik umumnya akan seperti ini, “itu loh bedah yang buat mancung-mancungin hidung dan lancip-lancipin dagu”.

Meski tidak sepenuhnya salah, namun ternyata kalau menurut arti yang sebenarnya, operasi plastik adalah salah satu prosedur medis untuk mengubah penampilan, dari memperbaiki bagian tubuh, hingga membuatnya lebih menarik.

Meski dinamakan operasi plastik, proses bedah ini sama sekali tidak menggunakan bahan plastik ya.

Kata plastik ternyata bukan berarti material untuk operasi, tapi merupakan kata dari bahasa Yunani, plastikos yang memiliki arti “membentuk” atau “mencetak”.

Jadi, bila diartikan dalam bahasa Yunani tersebut sama dengan tujuan dari operasi plastik itu, yakni merekonstruksi bagian tubuh yang rusak atau mengalami kecacatan.

Ilustrasi proses operasi plastik. (FREEPIK)

 

Sudah ada sejak abad ke-16

Meski operasi plastik baru booming di era modern, ternyata prosedur operasi plastik sudah dilakukan sejak abad ke-16.

Saat itu, Gaspare Tagliacozzi, seorang tabib asal Italia mencoba memperbaiki cacat hidung pasien dengan cara transplantasi jaringan kulit dari lengan bagian dalam.

Seiring perkembangan zaman, operasi plastik yang awalnya dikenal dunia untuk memperbaiki fungsi organ luar yang rusak karena kecelakaan dan semacamnya, kini jadi lain ceritanya.

Belakangan, operasi plastik justru lebih untuk mempercantik diri. Namun, benarkah operasi plastik hanya untuk mempercantik diri?

Ternyata anggapan banyak orang kalau operasi hanya dilakukan untuk kecantikan adalah salah. Karena faktanya, operasi plastik untuk memperbaiki fungsi organ luar tubuh yang rusak lebih banyak dilakukan dibanding operasi plastik untuk kecantikan seperti yang dilakukan para artis.

Operasi plastik rekonstruksi biasanya harus dilakukan karena pasien mengalami kerusakan organ akibat suatu penyakit, trauma, kecelakaan, luka bakar atau kelainan bawaan lahir seperti bibir sumbing, serta karena tumor.

Intinya nih, kebanyakan operasi plastik dilakukan untuk menormalkan kembali fungsi organ luar manusia agar ia bisa hidup normal lagi.

Ilustrasi proses tindakan operasi plastik. (FREEPIK)

  

Korea Selatan "Ibukota" Oplas

Bagi para pemuja kecantikan, operasi plastik alias oplas sudah seperti keajaiban di abad ini. Perubahan yang sangat drastis, nyaris bisa mewujudkan seperti yang diinginkan oleh pasien membuat orang rela jalani proses yang tentunya bukan tidak sakit itu.

Korea Selatan adalah negara ikon operasi plastik. Selain karena rakyat dan seleb-selebnya gemar operasi plastik, teknologi oplas di sana juga the best punya. Tak heran kalau dunia menyebut korsel sebagai “ibu kotanya” operasi plastik.

Tapi anehnya, justru jumlah operasi plastik di Korea Selatan ternyata tidak sebanyak di dua negara ini.

Brazil

Brazil berada di urutan pertama dalam daftar negara yang paling banyak melakukan prosedur operasi plastik. Tercatat, Brazil punya jumlah prosedur operasi plastik sebanyak 1,49 juta prosedur.

Amerika Serikat 

Di Amerika Serikat yang ada di posisi kedua, tercatat total lebih dari 1,35 juta prosedur operasi plastik dijalankan.

International Society of Aestetic Plastic Surgery (ISAPS) juga mencatat, ada sekitar 11,36 juta prosedur operasi plastik dilakukan di seluruh dunia dan 86,5 persennya dilakukan oleh Wanita.

Dari jumlah tersebut, operasi paling populer adalah:

  • Pembesaran payudara dengan hampir 1,8 juta prosedur
  • Sedot lemak sebanyak 1,4 juta prosedur
  • Operasi kelopak mata sebanyak 1,26 juta prosedur

Kawula Muda, ada yang tertarik untuk mencoba operasi plastik? 

Berita Lainnya