Mengenal Fenomena Bediding, Penyebab Dinginnya Malam di Musim Kemarau

Suhu dingin pas malam hari kenapa terjadi saat musim kemarau, ya?

Ilustrasi dingin (UNPLASH)
Sat, 04 Jun 2022


Suhu dingin saat malam hari sebenarnya umum terjadi, namun, jika terjadi di musim kemarau, malah jadi aneh, ya?

Biasanya, musim kemarau dirasakan oleh kita seperti suhu yang panas di siang hari dan juga malah hari.

Ternyata, enggak juga loh, Kawula Muda. Fenomena seperti ini disebut dengan fenomena Bediding. Lalu, apa yang dimaksud dengan fenomena tersebut?

Melansir dari laman Kompas yang mengutip dari, Pakar iklim Universitas Gadjah Mada, Dr. Emilya Nurjani, M. Si., mengatakan, bediding dalam istilah Jawa merupakan fenomena suhu dingin setelah tengah malam hingga pagi hari ketika memasuki musim kemarau.

Fenomena ini terjadi di musim kemarau saat kondisi langit cerah tanpa awan atau tanpa sedikit awan. Sebagai akibatnya, suhu di siang hari meningkat dan menjadi lebih panas.

Lalu di malam hari, suhu justru berkurang karena pelepasan panas atau hilangnya panas akibat pelepasan radiasi bumi sehingga pada malam hingga pagi suhu menjadi lebih dingin.

Bediding akan terjadi di saat musim kemarau dan pada saat puncak musim kemarau, bedding menjadi sangat ekstrem.

Contohnya, jika di dataran tinggi Dieng suhu udara mencapai minus maka akan ada fenomena embun upas (embun es/tropical frost) pada dini hari hingga pagi harinya.

Sementara itu, di daerah lain perubahan suhu juga akan terasa sangat tinggi dengan suhu siang yang panas namun segera berubah dingin menusuk pada malam hari.

Berita Lainnya