Lebih Sehat Mana, Konsumsi Nasi Panas atau Dingin?

Hai Kawula Muda, jaga kesehatan yuk!

Nasi, salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. (FREEPIK)
Thu, 17 Mar 2022


Nasi merupakan salah makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan tak sedikit orang Indonesia yang merasa belum kenyang kalau belum menyantap nasi.

Padahal, ada fakta penting yang sebaiknya kita tahu di balik mengonsumsi nasi. Salah satunya adalah  nasi bisa meningkatkan gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes. Hal itu berkaitan dengan kebiasaan kita lebih sering mengonsumsi nasi panas atau dingin.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Pubmed NCBI mengungkapkan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi oleh pasien diabetes.

Hal tersebut disebabkan nasi dingin terbukti menghasilkan gula yang lebih rendah dibandingkan mengonsumsi nasi panas yang baru matang.

Fakta tentang nasi dingin 

Berikut fakta tentang nasi dingin lebih sedikit meningkatkan gula darah.

Nasi memiliki indeks glikemik tinggi yang membuat gula darah akan meningkat setelah mengonsumsi nasi. Hal ini disebabkan karena zat pati dalam nasi. Zat pati terbagi menjadi dua jenis, yaitu bisa dicerna dan tidak bisa dicerna. 

Zat pati yang bisa dicerna adalah zat pati pada nasi yang baru matang. Zat ini dengan mudah dicerna di usus menjadi glukosa dan masuk ke dalam pembuluh darah. Maka dari itu pada pasien diabetes harus berhati-hari jika mengonsumsi nasi karena bisa menyebabkan gula darah meningkat.

Nasi, salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. (FREEPIK)

 

Namun, berbeda dengan resistant starch atau zat pati resisten. Zat pati resisten tidak bisa dicerna di dalam usus, sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah.

Sehingga makanan dengan zat pati resisten akan lebih baik bagi penderita diabetes atau orang yang ingin membatasi konsumsi gula.

Kandungan nasi dingin

Nasi dingin diperoleh dengan menyimpan nasi di kulkas dengan suhu 4 derajat Celcius selama 24 jam, lalu dihanngatkan sebelum makan.

Hasilnya, nasi yang didinginkan memiliki zat pati resisten hampir tiga kali lipat dibandingkan nasi panas.

Penelitian juga diikuti dengan tes glikemik indeks dengan membantingkan nasi panas dengan nasi dingin. Hasilnya adalah mengonsumsi nasi dingin terbukti menghasilkan gula darah yang lebih rendah dibandingkan mengonsumsi nasi panas yang baru matang.

Dari hasil penelitian ini mendukung teori bahwa nasi dingin lebih sehat bagi penderita diabetes, karena tidak membuat gula darah meningkat secara signifikan.

Selain itu, kalori di dalam nasi dingin juga menurun 50 sampai 60 persen. Hal ini membuat nasi dingin lebih baik bagi orang yang sedang ingin menurunkan berat badan.

Berita Lainnya