Riset Mengatakan Mereka yang Suka Ghosting Punya Sifat Narsistik dan Psikopat

Kawula Muda, gimana menurut lo dengan riset terbarunya, nih?

Ilustrasi ghosting. (PIXABAY)
Mon, 15 Nov 2021

Kawula Muda, siapa, nih, yang sering melakukan ghostingtiba-tiba menghilang—saat menjalani sebuah hubungan? 

Sebuah riset terbaru dalam jurnal Acta Psychologica yang dilakukan oleh sekelompok peneliti internasional menyimpulkan bahwa ghosting ternyata berhubungan dengan kepribadian, lho

Pasalnya, melansir kumparan, mereka yang memilih untuk ghosting memiliki potensi berkepribadian gelap seperti psikopat dan narsisme.

Riset tersebut dilakukan dengan melibatkan 341 peserta di Amerika Serikat. Hasilnya, 23 persen di antaranya merupakan seorang laki-laki. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah peneliti mengajukan pertanyaan apakah ghosting adalah cara yang terbaik untuk mengakhiri sebuah hubungan, terlepas dari berapa lama jangka waktunya.

Selain itu, para peserta juga ditanyakan apakah pernah melakukan ghosting di masa lampau.

Survei kepribadian juga dilakukan untuk mengetahui apakah ada ciri-ciri kepribadian gelap yang dimiliki peserta, seperti machiavellianisme (sinisme dan manipulatif), narsisme (merasa superior), dan psikopat (sikap sosial yang menunjukkan tidak adanya perasaan dan antagonisme interpersonal).

Pun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa mereka yang di-ghosting juga bisa menunjukkan sifat psikopat dan machiavellian. Namun, tidak narsistik.

"Hasil tampaknya mengkonfirmasi bahwa repertoar orang narsistik mungkin mencakup tingkat pemahaman yang lebih besar tentang rasa sakit orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari mereka sebagai bagian dari hubungan daripada mengakhirinya," tutur salah satu peneliti.

Kawula Muda, pernah ghosting atau di-ghosting, nih?

Berita Lainnya