Ternyata Terlalu Banyak Makan Daging Sapi Bisa Menambah Pemanasan Global

Sebenarnya gak apa-apa makan daging sapi, tapi dikurang-kurangi ya, Kawula Muda!

Ilustrasi sapi (INSTAGRAM/NOS JEUGDJOURNAAL)
Sun, 24 Apr 2022

Pemanasan global telah menjadi isu yang banyak disuarakan dalam beberapa tahun belakangan ini. Sebenarnya, terdapat banyak hal yang berperan terhadap meningkatnya suhu bumi tersebut, termasuk memakan daging sapi.

Gas rumah kaca diketahui merupakan salah satu pendorong pemanasan global. Efek rumah kaca dapat dipahami sebagai tidak mampu keluarnya panas sehingga panas tersebut akan berputar di dalam bumi. Efek hal tersebutlah yang kita kenal sebagai pemanasan global.

Metana adalah salah satu gas rumah kaca yang paling banyak kedua di dunia setelah karbon dioksida. Metana sangat berbahaya karena mampu memerangkap panas 30 kali lebih banyak dari karbon dioksida. Karena itulah, metana memiliki peranan besar untuk mendorong efek pemanasan global di bumi ini. 

Daging sapi. (FREEPIK)

 

Hubungan Gas Rumah Kaca, Metana, dan Daging Sapi

Pada penelitian FAO, disebutkan bahwa ternak menghasilkan 14,5 persen dari emisi gas rumah kaca (GRK) secara global. Misalnya saja sapi yang mampu menyumbang metana di udara. 

Sapi diketahui menghasilkan metana dengan dua cara utama, yakni lewat pencernaan dan kotoran. Sapi juga mengeluarkan gas metana lewat sendawa maupun gas pencernaan (kentut). 

Satu ekor sapi diperkirakan mampu menghasilkan 250 hingga 500 liter gas metana setiap harinya. Sementara itu, dikutip dari CNNIndonesia, terdapat sekitar 1,4 miliar sapi yang hidup di bumi pada awal tahun 2020.

Karena itu, para ilmuwan berpendapat mengurangi konsumsi daging sapi akan berdampak positif kepada lingkungan. 

Mengurangi ya, Kawula Muda! Bukan menghilangkan sama sekali. Harus tetap diingat bahwa daging sapi juga menjadi salah satu sumber protein yang sangat penting bagi manusia. 

Di sisi lain, agar tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi sekaligus mengurangi emisi yang dihasilkan, para ilmuwan juga tengah mempelajari cara menghasilkan pakan sapi dengan metana seminimal mungkin. 

Berita Lainnya