Waspada! Penyakit Makula Bisa Ancam Penglihatan sampai Risiko Kebutaan

Untungnya, JEC sudah luncurkan Macula Center, nih, Kawula Muda!

Ilustrasi mata (UNSPLASH/BACILA VLAD)
Tue, 08 Nov 2022

Makula adalah bagian organ di belakang retina. Adapun bagian tersebut berperan penting dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, serta penglihatan detail. 

Karena itulah, makula merupakan organ yang penting, Kawula Muda! Apabila terganggu, bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami penurunan kemampuan penglihatan hingga kebutaan. Para pasien juga dapat sulit mengenali wajah hingga membaca tulisan. 

Peresmian JEC Macula Center (JEC)

 

“Meski tidak langsung menyebabkan kebutaan total, penyakit makula bisa mengakibatkan penderitanya kesulitan menjalani aktivitas keseharian, seperti membaca-bahkan mengenali wajah orang lain. Tanpa diagnosis, penanganan dan perawatan dan tindakan yang tepat, kondisi penglihatan berpeluang memburuk,” papar dr. Sofiandi Soedarman, SpM(K), Direktur Medik JEC @Menteng. 

Beberapa penyakit makula yakni degenerasi makula (AMD), sumbatan pembuluh darah retina, bengkak makula pada penderita diabetes, ablasio retina, peradangan mata, hingga lubang di makula. 

Hingga saat ini, degenerasi makula merupakan masalah yang serius. Pasalnya, jumlah penderita penyakit tersebut telah mencapai 8 juta orang sedunia. Angka tersebut merupakan yang terbesar ketiga setelah katarak (94 juta) dan kelainan refraksi yang tak tertangani (88,4 juta). 

Walau belum ada data khusus secara nasional, gangguan ini sudah seharusnya mulai ditangani dengan lebih profesional. 

Di JEC, salah satu rumah sakit khusus mata di Indonesia, jumlah pasien terdiagnosis makula mengalami kenaikan. Selama 2020, jumlah pasien bertambah hingga 12,6 persen sejak 2019. 

Sementara itu, pada 2021, jumlah tersebut semakin meningkat hingga 102,2 persen bila dibandingkan dengan 2020. 

“Banyak sekali kasus kelainan pada makula yang kurang terdiagnosis. Minimnya fasilitas pemeriksaan penunjang menjadi kendala mendasar. Sebab, untuk mendiagnosis kelainan pada makula tidak hanya membutuhkan pemeriksaan klinis, tetapi juga pemeriksaan berbasis teknologi canggih. Dengan mengetahui adanya potensi kelainan pada makula sedini mungkin, maka risiko terjadinya penurunan tajam penglihatan-yang bisa membusuk menjadi kebutaan permanen, dapat dihindari,” lanjut dr. Sofiandi Soedarman. 

Memang, masih sedikit sekali sumber daya pemeriksaan penyakit tersebut di Indonesia menjadi masalah besar. Namun, jangan khawatir Kawula Muda! JEC Macula Center, sebuah sentra penanganan khusus makula pertama di Indonesia dan satu-satnya dimiliki oleh sebuah institusi rumah sakit mata di Tanah Air kini telah menyediakan layanan untuk penyakit tersebut. 

Adapun sepanjang Januari hingga Mei 2022, JEC telah menangani 10.000 pasien dengan gangguan makula. Perawatan tersebut pun berada di bawah naungan JEC Macula Center. 

Hadir perdana di RS Mata JEC @ Menteng, JEC Macula Center menawarkan keahlian diagnostic serta penanganan makula secara mumpuni dan komprehensif. Dari sisi sumber daya manusia, JEC Macula Center diperkuat 10 dokter spesialis retina. Empat di antaranya pun telah bergelar doktor. 

Sementara, dari segi teknologi, layanan terbaru JEC ini menghadirkan Comprehensive Diagnostic Center dengan 15 kategori pemeriksaan diagnostik berteknologi mutakhir. Lima di antaranya khusus untuk pemeriksaan bagian belakang bola mata (posterior).

Semoga dengan hadirnya JEC Macula Center, kasus masalah makula di Indonesia dapat semakin teratasi ya, Kawula Muda! 

Berita Lainnya