Album Baru Charlie Puth Rampung, Sebagian Besar Digarap Berkat Bantuan TikTok

Kawula Muda, TikTok telah mengubah gayanya dalam menulis lagu.

Penyanyi Amerika, Charlie Puth. (TWITTER/CHARLIE PUTH)
Wed, 26 Jan 2022

Charlie Puth baru saja comeback lewat single Light Switch pada Kamis (20/01/2022) lalu. Lagu tersebut merupakan rilis pertama yang akan menjadi bagian dari album studio ketiganya mendatang, “Charlie”.

Berbicara soal album barunya, Charlie mengatakan rekaman yang menjadi tindak lanjut dari album “Voicenotes” (2018) itu telah rampung dan tinggal menunggu waktu untuk dirilis.

Penyanyi sekaligus produser berusia 30 tahun itu juga mengungkap bahwa ia mengerjakan sebagian besar albumnya berkat bantuan TikTok.

“Aku akan menamai album ini 'Charlie'. Itu sudah selesai dan aku membuat sebagian besar album itu di TikTok,” ungkap Charlie dalam wawancaranya bersama Zane Lowe dari Apple Music 1 baru-baru ini.

“Tujuanku untuk album ini adalah aku ingin semua orang mengetahui setiap judul lagu (dari album ini) sebelum albumnya keluar.”

Charlie juga menyinggung soal banyak beredarnya versi bootleg dari lagu Light Switch miliknya. Bukannya mempermasalahkan hal tersebut, ia justru merasa senang karena lagunya bisa dikreasikan ke dalam berbagai macam gaya musik.

“Aku menyukai fakta bahwa Light Switch telah diisyaratkan selama berbulan-bulan, dan orang-orang pada membuat bootleg-nya,” kata pelantun Attention itu.

“Beberapa produser bahkan mengambil, menjalankannya melalui iZotope, dan membawakannya secara acapella, dan membuat Light Switch versi mereka sendiri. Aku suka itu.”

“Menurutku, musik itu harus diputar dan ditarik ke berbagai arah. Itulah tujuanku untuk album ini dan aku sangat senang orang-orang akan segera mendengarnya,” lanjutnya.

Fakta lain tentang album ini adalah bahwa Charlie sebenarnya telah mulai menulis album baru sejak 2019. Tahun itu, ia juga telah merilis sejumlah lagu termasuk Cheating On You, Mother, dan I Warned Myself. Namun, tak satupun lagu yang ditulis pada 2019 ikut dimasukkan ke album baru ini. Alasannya, karena tidak ada lagu yang benar-benar disukainya.

Ia kemudian menemukan TikTok selama pandemi Covid-19, yang telah mengubah gayanya dalam menulis lagu. Alih-alih memasukkan lagu yang telah ia tulis sebelumnya, Charlie akhirnya mengisi album barunya dengan lagu-lagu baru yang ia buat selama terjun ke dunia TikTok.

“Aku tidak terlalu suka musik yang aku keluarkan pada 2019 dan aku tidak ingin membuat album untuk itu. Rasanya tidak terlalu otentik. Aku merasa bahwa aku seperti berpura-pura menjadi pria yang keren,” terangnya.

“Jadi, aku membatalkan itu. Kemudian pada 2020, akhirnya terwujud. 2020 itu seperti semacam tahun reset, tapi aku senang dengan tahun reset itu, karena aku bisa membangun hal-hal yang berbau TikTok. Awalnya, orang-orang mengejekku karena terlalu fokus pada TikTok.”

Membahas soal peran penting TikTok dalam musik barunya, Charlie menyebut bahwa platform tersebut merupakan “tempat yang aman” bagi dirinya untuk terhubung dengan para penggemarnya.

 “TikTok adalah tempat yang aman, dan yang membuatku jatuh cinta (terhadap platform itu) adalah orang-orangnya unik dan mudah kena,” ujarnya.

Berita Lainnya