Fenomena Dangdut Koplo, Sub Genre Dangdut yang Diterima Banyak Kalangan

Hai Kawula Muda, siapa nih yang suka dangdut koploan?

Ilustrasi dangdut koplo. (SONYBMG)
Fri, 29 Apr 2022

Siapa sih yang tak kenal legenda dangdut Tanah Air, Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih? Bahkan bagi yang usianya masih relatif muda pun pasti tak asing dengan Raja dan Ratu Dangdut tersebut.

Dangdut merupakan musik khas Indonesia hasil revolusi dari musik melayu. Perkembangan dangdut di Indonesia terus bermetamorfosis menjadi beragam sub genre yang lebih modern, seperti rock dangdut, pop dangdut, bahkan disco dangdut.

Baru kemudian di tahun 2000-an muncul sub genre baru dari dangdut yaitu dangdut koplo.

Sejarah dangdut koplo

Serupa dengan sub genre dangdut yang lain, dangdut koplo juga mengandalkan gendang sebagai instrumen utamanya. Hanya saja, dangdut koplo memiliki ciri khas pada tempo dan pemain gendangnya lebih dominan dibanding instrumen lainnya.

Saking dominannya peran pemain gendang, pada masa awal munculnya dangdut koplo sering disebut sebagai dangdut kotekan atau tabuhan yang digunakan untuk membangunkan orang sahur pada bulan Ramadan.

Sosok Mas Naryo adalah penabuh gendang yang menjadi pelopor munculnya dangdut koplo, yang berawal dari sebuah komunitas kecil di daerah Girilaya, Surabaya pada tahun 1993.

Raja Dangdut, Rhoma Irama. (INSTAGRAM/RHOMA IRAMA)

 

Diterima berbagai kalangan

Sebelum dangdut koplo, terdapat sub genre dangdut yang sangat kental dengan irama tradisionalnya, yaitu dangdut campursari.

Munculnya dangdut koplo merupakan imbas dari kejenuhan musik dangdut itu sendiri. Dangdut koplo dianggap sebagai bentuk mutasi dari dangdut campursari tersebut.

Ternyata, musik dangdut koplo yang segar dan menghentak mudah diterima oleh telinga para pekerja yang berada di wilayah pantura, terutama para sopir bis dan truk yang melintasi jalur tersebut. Hentakan musik dangdut koplo seolah menjadi obat ngantuk dan penyemangat mereka dalam bekerja. Itu sebabnya, dangdut koplo kemudian lebih dikenal dengan musik dangdut pantura.

Kini, tidak hanya pekerja di pantura, dangdut koplo juga telah memiliki banyak penikmat dari berbagai kalangan.

Hal itu tidak lepas dari kemunculan para artis dangdut koplo yang cantik, tetapi tidak erotis, tampilan mereka juga jauh dari kesan norak dan kampungan.

Sebut saja Via Vallen dan Nella Kharisma, yang berhasil menjadikan dangdut koplo bisa mengudara sampai ke luar negeri dan liriknya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. 

Berita Lainnya