Gandeng Seniman Lintas Genre, IM3 Collabonation X Hadirkan Kolaborasi Terbaru

IM3 kembali hardirkan Collabonation X dengan Kolaborasi lintas genre

Para Seniman Lintas Genre (COLLABONATION X)
Sat, 17 Jun 2023

Kawula Muda! IM3 kembali menggelar Collabonation X, dengan Inisiatif terbaru sebagai wadah kolaborasi yang mempertemukan seni-seni multidisplin untuk bereksperimen menghasilkan karya penuh makna dan berbeda dari kolaborasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam siaran pers, Fahroni Arifin selaku SVP-Head of Brand Management & Strategy IM3 mengungkapkan, “Collabonation X hadir sebagai inovasi yang semakin membuka ruang kolaborasi bagi para pelaku seni dan industri kreatif.”

“Kolaborasi perdana yang dihadirkan Collabonation X penuh dengan eksperimen berbagai hal baru yang dilakukan oleh pelaku seni lintas disiplin dan musisi lintas genre, Sehingga menghasilkan karya yang belum pernah ada sebelumnya,” lanjutnya.

Collabonation X, nantinya akan menghadirkan para kolaborator untuk menghasilkan karya yang belum pernah ada sebelumnya. Sehingga memberikan pengalaman yang lebih eksperimental, baik untuk kolaborator maupun audiens yang menyaksikan.

“Dengan semangat Empowering Indonesian Youth, kami yakin Collabonation X dapat menginspirasi generasi muda untuk semakin membuka perspektifnya dalam berkolaborasi untuk bisa menghasilkan lebih banyak karya lainnya yang tidak terduga,” ungkap Fahroni Arifin.

IM3 akan melibatkan 3 pelaku seni multidisplin, yaitu Lomba Sihir, SambaSunda, Majelis Lidah Berduri sebagai perwakilan musisi, Theater Garasi sebagai perwakilan dari seni peran, dan Hebrew Fransa (Mas Bruh) yang akan mewakili dari segi visual artist.

Acara Collabonation X ini akan menjadi bentuk bukti dukungan IM3 untuk pelaku seni dan pegiat kreatif dari berbagai latar belakang berbeda, guna menghasilkan eksperimen dari kolaborasi tersebut, yang memberikan pengalaman baru untuk audiens dalam menikmati karya audio visual kolaborasi tersebut.

Perwakilan IM3 Bersama Seluruh Personil dari Masing-Masing Kolaborator di Penayangan Perdana Collabonation X Vol.1 (COLLABONATION X)

 

Collabonation X ini, akan menghadirkan pertunjukannya dalam 2 episode. Pada episode perdananya akan ditayangkan dengan screening ekslusif di Mitra Hadiprana Boutique Mall, Jakarta. Selain ditayangkan perdana tersebut, 2 episode karya audio visual dari Collabonation X itu, dapat dinikmati secara online di Youtube IM3.

Kolaborasi perdana Collabonation X, Pertunjukkannya akan dimulai dengan eksperimen dari Lomba Sihir, musisi pop alternative dengan lagunya "Hati dan Paru-paru" akan berkolaborasi dengan SambaSunda, grup musik tradisional seperti Gamelan dan Degung Sunda asal Bandung. Kolaborasinya itu, bertujuan menghasilkan karya audio visual yang akan digabungkan dari sisi visualnya, Hebrew Fransa (Mas Bruh) visual artist 3D.

Baskara Putra, personel Lomba Sihir ungkapkan kolaborasinya, “Elemen visual, baik dari album art maupun video clip menjadi bagian yang sangat signifikan dari sebuah karya musik. Karena visual yang kuat pasti mampu mengamplikasikan lagunya. Inilah yang menjadikan proses kolaborasi di Collabonation X menjadi sebuah eksperimen yang sangat seru bagi kami para pelaku seni.”

Dalam kolaborasinya Lomba Sihir, SambaSunda, dan Hebrew Fransa tersebut, akan menampilkan karyanya dengan menonjolkan ciri khasnya masing-masing. Seperti, Lagu Lomba Sihir akan diaransemen ulang dengan instrument music tradisional dari SambaSunda. Kemudian, dilengkapi dengan visual 3D berkonsep full mic media dari Mas Bruh.

Salah satu kolaborasinya pada lagu “Mungkin Takut Perubahan” dengan visual full cityscape Jakarta, sehingga menghasilkan kolaborasi baru yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya.

Pendiri sekaligus Komposer SumbaSunda,  Ismet Ruchimat ungkapkan, “Saya melihat bahwa kolaborasi merupakan sebuah silaturahmi budaya, di mana ruang kreatif saat ini harus dipenuhi dengan cara berpikir kebersamaan. Semangat ini menjadi landasan dari Collabonation X untuk menghasilkan karya yang menitikberatkan pada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Harapannya melalui kolaborasi eksperimental ini dapat membawa fase industri musik dalam babak baru.”

Berita Lainnya