5 Negara Terbaik dalam Penanganan Covid-19.

Kawula Muda, tak ada salahnya belajar dari yang sudah berhasil kan ya...

Ilustrasi Covid-19
Tue, 08 Sep 2020

Respons internasional terhadap pandemi Covid-19 sudah pasti berbeda-beda. Ketika beberapa negara, termasuk Indonesia, terus berjuang untuk menahan perkembangan virus, beberapa negara lain telah melihat titik terang dari usaha mereka.

Latar belakang sejarah, kondisi sosial politik dan demografi setiap negara memang berbeda, dan itu sangat berpengaruh terhadap setiap kebijakan yang diambil oleh tiap-tiap negara dalam menangani wabah.

Namun, semua negara yang lebih sukses ini memiliki satu kesamaan utama. Mereka telah bertindak cepat dan menyeluruh dalam menerapkan pembatasan.

Dikutip dari time.com, dari Vietnam hingga Finlandia, berikut 5 negara yang menangani Covid-19 dengan baik.

Vietnam 

Hingga  4 September 2020, Vietnam baru melaporkan 35 kematian akibat virus corona dari 1.049 kasus secara nasional. Yang paling mengesankan, negara ini berbagi perbatasan darat dengan China.

Para ahli menghubungkan manajemen pandemi Vietnam yang sangat baik dengan pengalaman sebelumnya dalam menangani SARS.

Mengetahui potensi bahaya, pihak berwenang Vietnam menerapkan langkah-langkah perlindungan dengan cepat dan tegas. Ini termasuk membatasi perjalanan dan perdagangan serta menempatkan penekanan khusus pada penelusuran kasus virus.

Hasilnya, Vietnam mendapat pujian serius atas penanganan Covid-19.

Jerman

Jerman. (FREEPIK.COM)

 

Penanganan krisis Jerman dilakukan dengan cepat, efektif, dan tegas. Jerman melembagakan penutupan selama enam minggu, yang memadamkan penyebaran penyakit dengan efek yang luar biasa.

Selain itu, sistem lacak (track and trace) Jerman tepat dan akurat. Enam minggu sejak Jerman mengumumkan akan mengambil langkah-langkah untuk menangani wabah tersebut, otoritas Jerman mengumumkan bahwa penyebaran virus dapat dikendalikan.

Mengenali dan mencegat rantai penyakit yang menyebar melalui sistem pelacakan, bersama dengan lockdown yang cepat dan serius, membuahkan hasil yang baik.

Meskipun Jerman termasuk 10 besar negara yang paling parah terpukul Covid-19, dengan 251.000 kasus tercatat hingga akhir Agustus 2020, negara ini memiliki tingkat kematian yang rendah, yaitu 9.401 orang yang terinfeksi telah meninggal.

Taiwan

Taiwan. (FREEPIK.COM)

 

Karena kedekatannya dengan China dan kelebihan populasi, Taiwan menghadapi risiko besar ketika wabah Covid-19 melanda China. Pemerintah bertindak cepat untuk menguji, menahan, dan membatasi perjalanan.

Penggunaan teknologi untuk melacak dan melaporkan keberadaan dan status pengujian orang terbukti berguna.

Pernah menangani SARS dan MERS, pemerintah Taiwan membentuk beberapa organisasi kesehatan masyarakat yang khusus menangani krisis.

Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) dan Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) adalah dua institusi serupa yang membantu Taiwan mengendalikan Covid-19. Hingga 8 Juli 2020, terdapat 492 kasus dan hanya tujuh kematian.

Selandia Baru

Selandia Baru. (FREEPIK.COM)

 

Pada September 2020, Selandia Baru melaporkan ada 1.772 kasus Covid-19 dan 24 kematian. Ini sebagian besar berkat tanggapan cepat Perdana Menteri Jacinda Ardern dan penerapan lockdown ketika hanya ada 102 kasus dan tidak ada kematian.

Dengan pengujian luas berdasarkan data statistik, pemantauan virus terbukti efektif. Kementerian Kesehatan sedang mempertimbangkan apakah pengujian harus ditingkatkan di komunitas yang berisiko lebih tinggi penyebarannya, seperti komunitas dengan populasi petugas layanan kesehatan dan lansia yang besar.

“Tanggapan resmi di sini dipandu oleh prinsip bahwa Anda tidak menstigmatisasi dan bahwa kami bersatu melawan Covid-19,” kata Siouxsie Wiles dalam sebuah artikel di The Lancet.

Pertanyaan utamanya adalah kapan dan bagaimana membuka kembali perbatasan dengan aman. Pendekatan otoritas Selandia Baru yang hati-hati dan perhatian menjadikannya salah satu dari lima negara yang menangani Covid-19 dengan baik.

Finlandia

Finlandia. (FREEPIK.COM)

 

Selama era Perang Dingin, Finlandia mengumpulkan banyak peralatan medis. Di masa Covid-19, hal ini menempatkan Finlandia pada keuntungan yang cukup besar dibandingkan dengan negara-negara yang tidak memiliki persediaan peralatan medis.

Helsinki, ibu kota Finlandia dengan populasi sekitar 1,5 juta orang, menangani krisis dengan sangat efektif.

Bekerja sama dengan LSM, Helsinki bertindak untuk melindungi penduduknya yang paling rentan, termasuk orang tua dan tunawisma. Penerapan pembatasan yang cepat dan ketat pada perdagangan dan perjalanan terbukti berhasil.  

Masing-masing dari lima negara yang menangani Covid-19 dengan baik menunjukkan kepemimpinan yang baik serta tindakan yang cermat dan tegas, selain tentu saja dukungan dan kepatuhan dari warga negaranya.

Semoga Indonesia segera bangkit dan bisa mengambil pelajaran dari negara-negara ini, ya!

Berita Lainnya