Akhirnya, Elon Musk Jadi Beli Twitter Seharga Rp 668 Triliun

Hai Kawula Muda, setelah gugat menggugat akhirnya jadi juga Twitter dibeli.

Rencana baru Elon Musk untuk pengguna Twitter. (FOX BUSSINESS)
Thu, 06 Oct 2022


Sempat membatalkan pembelian Twitter dengan alasan bot spam hingga akhirnya berujung pada gugatan Twitter atas pembatalan kesepakatan tersebut, kini Elon Musk tampaknya kembali membuat kejutan terbaru.

Ya, CEO perusahaan Tesla itu kembali diberitakan dengan kepastian jadi membeli perusahaan media sosial berlogo burung biru tersebut.

Dikutip dari CNN, Rabu 5 Oktober 2022, Elon Musk akan kembali membeli dengan harga awal yang dahulu disepakati, yakni sebesar 54,20 dolar Amerika per saham atau senilai  total 44 miliar dolar Amerika (Rp 668 Triliun).

Kabar ini pun ditanggapi seorang juru bicara Twitter kepada CNN yang membenarkan bahwa perusahaan menerima surat dari Musk, pemilik perusahaan SpaceX ini berniat melakukan pembelian Twitter seharga deal di awal.

"Membeli Twitter adalah akselerator untuk menciptakan X, aplikasi segalanya," tulis Musk dalam cuitannya.

Drama demi strategi harga?

Maju mundurnya miliarder ini dalam mengakuisisi bisa jadi merupakan strategi yang biasa digunakan pengusaha untuk menaikkan harga saham.

Hal tersebut terbukti dengan melonjaknya harga saham TWTR sebanyak 22 persen setelah pengumuman Miliarder Elon Musk yang akan kembali mengakuisisi Twitter.

Bursa saham New York atau New York Stock Exchange (NYSE) mencatatkan kenaikan saham milik Twitter Inc. (TWTR) menanjak sebesar 22 persen pada perdagangan Selasa (4/10/2022).

Selain meminta harga awal, ada syarat yang diajukan oleh Musk untuk kembali membeli Twitter. Musk mengatakan akan "melanjutkan penutupan transaksi" dengan syarat yang ia negosiasikan dengan Twitter pada bulan April, selama gugatan yang diajukan perusahaan media sosial itu terhadapnya untuk memaksa menutup kesepakatan, ditunda.

Sebagai informasi, Twitter telah secara resmi mengajukan gugatan kepada Elon Musk yang dilayangkan di pengadilan Delaware, Amerika Serikat, setelah Elon Musk membatalkan kesepakatan pembelian media sosial tersebut.

Dan semenjak itu proses jual beli Twitter ini pun menjadi drama, yang akhirnya berujung dengan happy ending.

Berita Lainnya