Apa Alasan BBM Pertalite dan Solar Naik tapi Subsidi Malah Bengkak?

Simak penjelasannya di bawah, Kawula Muda.

BBM Pertamina (REUTERS)
Tue, 06 Sep 2022


Harga BBM naik kini sedang dirasakan oleh warga negara Indonesia. Harga BBM Pertamina Pertamax pun naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500. Serta Harga BBM Pertamina Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000.

"Masyarakat saat ini bertanya sebab harga minyak sebulan terakhir alami penurunan. Kami terus lakukan perhitungan," kata Sri Mulyani saat konferensi pers, mengutip dari Tempo, Selasa (06/09/2022).

Harga BBM dianggap sangat membebankan APBN. Bahkan akumulasi hitungan subsidi energi mencapai kurang lebih Rp 502,4 triliun menjadi alasan untuk pentingnya menaikkan harga BBM saat ini.

Jenis-jenis BBM. (EKONOMI BISNIS)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan, Rp 502,4 triliun itu dihitung berdasarkan rata-rata harga Indonesian Crude Price (ICP) yang bisa mencapai 105 dolar AS per barel dengan kurs Rp 14.700 per dolar AS. Sedangkan volume BBM bersubsidi seperti Pertalite diperkirakan akan mencapai 29 juta kiloliter dan solar subsidi 17,44 juta kiloliter.

"Dengan perhitungan ini maka angka kenaikan subsidi waktu itu sudah disampaikan di media dari Rp 502,4 triliun tetap akan naik, tapi tidak jadi Rp 698 triliun, tapi Rp 653 triliun. Ini jika harga ICP adalah rata rata 99 dolar AS per barel atau turun ke 90 dolar AS sampai Desember," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira juga angkat suara terkait penyebab naiknya harga BBM. Dia menyebut, masih banyak subsidi BBM yang tidak tepat sasaran dan dinikmati oleh industri skala besar.

“Pemerintah bisa lakukan revisi aturan untuk hentikan kebocoran solar subsidi yang dinikmati oleh industri skala besar, pertambangan dan perkebunan besar," terangnya.

Berita Lainnya