Debat Pertama AS, Kedua Calon Presiden Saling Menyela

Kawula Muda, debat pertama pemilihan presiden di Amerika Serikat berlangsung panas tadi malam.

Joe Biden dan Donald Trump. (Paul J. Richards/AFP/Getty Images)
Wed, 30 Sep 2020

Calon presiden petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan penantangnya, Joe Biden, memulai debat pertama dengan membahas perawatan kesehatan, virus corona, dan masa depan Mahkamah Agung, Selasa (29/9/2020) pukul 21.00 waktu setempat.

Di tengah debat, Joe Biden menoleh ke kamera dan mempertanyakan langsung kepada rakyat AS, perihal penanganan virus corona dari capres petahana Donald Trump.

“Dia masih belum mengakui dia tahu ini terjadi, (dia) tahu betapa berbahayanya (virus corona) pada Februari, dan dia bahkan tidak memberitahu kalian,” kata Biden dalam debat yang berlangsung di di Case Western Reserve Unversity, Claveland, tersebut.

Debat pertama menjadi sangat panas dan kedua pihak saling menyela satu sama lain ketika tidak mendapatkan jatah berbicara. Trump bahkan tak segan menyela sang moderator, Chris Wallace dari Fox News.

“Dia panik atau dia hanya melihat pasar saham, salah satunya, banyak orang mati dan lebih banyak lagi yang akan mati kecuali dia menjadi jauh lebih pintar, jauh lebih cepat,” kata Biden lagi.

Sekitar 200.000 rakyat AS meninggal karena Covid-19, sedangkan Trump masih meragukan kemanjuran dari penggunaan masker dan mengejek Biden yang juga mengenakannya.

“Saya tidak memakai masker seperti (Biden), setiap kali kalian melihatnya, dia memakai masker,” ujar Trump.

Ketika ditanya tentang pemakaian masker, Biden merujuk pada permintaan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Anthony Fauci, yang mengimbau rakyat untuk menggunakan masker.

Dia menegaskan hal tersebut akan menyelamatkan banyak nyawa dalam beberapa bulan mendatang, jika orang-orang mendengarkan nasihatnya.

Ada momen seru juga dalam debat tersebut. Saat Donald Trump menyela ketika tidak sedang mendapatkan jatah berbicara, Biden geram dan membentak, “Bisakah kamu diam, Bung?”

Bentakan terjadi di tengah pembahasan soal kandidat hakim Mahkamah Agung yang dicalonkan Trump, Amy Coney Barrett, untuk menggantikan Ruth Bader Ginsburg.

Berita Lainnya