Dipaksa Nikah Oleh Ayahnya, Gadis Berusia 9 Tahun di Afganistan Berhasil Kabur

Semoga gadis di bawah umur Aganistan ini segera kembali ke keluarga mereka ya, Kawula Muda.

Anak Afganistan (Wallaper Flare)
Sat, 04 Dec 2021

Lembaga bantuan internasional berhasil menyelamatkan pengantin anak di bawah umur Afghanistan yang kabur. 

Melansir dari CNN  pada Jumat (3/12/2021), pengantin anak itu bernama Parwana Malik, berusia 9 tahun yang berhasil melarikan diri bersama saudara-saudaranya dan sang ibu. 

Mereka tak membawa barang apa-apa. Satu-satunya barang yang mereka bawa adalah selimut untuk menghangatkan badan. Mereka kemudian dijemput oleh salah satu lembaga kemanusiaan.

Parwana merupakan salah satu target lembaga itu untuk diselamatkan dari pernikahan paksa terhadap anak di bawah umur.

“Saya amat senang. Mereka (lembaga bantuan) menjauhkan saya dari suami saya yang sudah tua,” Jelas Pewarna yang dikutip dari CNN.

Sebelumnya, Parnawa terpaksa dinikahi di usia sembilan tahun karena keluarganya kelaparan. Sang ayah terpaksa menikahkan Parwana untuk menyambung hidup.

Parwana sempat menangis keras dan memohon kepada sang ayah untuk tidak menjualnya, karena ia masih ingin pergi bermain dan bersekolah. Berita tentang derita Parwana ini pun mengundang keprihatinan warga dunia.

Anak sekolah di Afganistan (CNNIndonesia)

 

Namun, berkat inisiatif yayasan Too Young to Wed (TYTW) yang bermarkas di Amerika Serikat, Parwana beserta perempuan lain termasuk saudara dan ibunya, berhasil diamankan di safe house.

“Ini adalah solusi sementara. tapi sesungguhnya yang kami lakukan mencegah seorang gadis kecil dijual untuk dinikahkan,” kata pendiri TYTW, Stephen Sinclair yang mengutip CNN.

Kejadian ini terjadi dikarenakan Afganistan sedang dilanda krisis ekonomi. Bahkan, sejumlah lembaga kemanusiaan dan Pemerhati Hak Asasi Manusia pun memperingatkan, bahwa Afghanistan kini menghadapi bahaya kelaparan.

Berdasarkan laporan dari lembaga IPC (Indonesian Parliamentary Center) menyatakan bahwa ada 39 juta orang bakal menderita kelaparan parah pada Maret. Sementara, lembaga tersebut juga melaporkan sekitar tiga juta anak di bawah usia lima tahun akan mengalami malnutrisi akibat kelaparan.

Berita Lainnya