Kawula Muda, siapa sih yang nggak tahu Warkop DKI?
Grup lawak legendaris, Warkop DKI, yang beranggotakan Dono, Kasino, dan Indro merupakan grup lawak yang merajai televisi dan perfilman Indonesia pada era 1970 sampai 1980an.
Ternyata Warkop DKI awalnya bernama Warkop Prambors loh!
Bermula ketika kru lama Prambors, Temmy Lesanpura, yang terpikat dengan kemampuan melawak Kasino dan Nanu, yang kemudian meminta kepada Rudy Badil, yang saat itu mahasiswa Antropologi Fakultas Sastra UI (sekarang berganti menjadi Fakultas Ilmu Budaya) untuk membawa Kasino dan Nanu mengisi obrolan lawak Prambors.
Kepiawaian Dono, Nanu, dan Kasino dalam melawak sudah jadi buah bibir di kampus, karena mereka merupakan mahasiswa yang aktif di jurusan dan fakultas.
Warkop DKI pertama kali dibentuk oleh Nanu, Rudy Badil, Dono, Kasino, dan Indro. Dono dan Kasino merupakan teman sejawat di FISIP UI.
Pertama kali memulai karier, grup ini merupakan pengisi acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan acara lawakan radio Prambors yang siaran setiap hari Jumat pukul 20.30 sampai 21.15.
Ketika mengisi acara Obrolan Santai di Warung Kopi, tercetuslah nama Warkop Prambors.
Semakin dikenal dan disenangi banyak lapisan masyarakat, Warkop Prambors pun melebarkan sayap untuk tampil di pertunjukan lawak.
Biasanya Warkop Prambors menjadi pengisi acara di acara akhir tahun anak sekolah (prom night) atau manggung secara rutin di tempat pertunjukan Taman Ismail Marzuki (TIM).
Masuk ke dunia televisi dan film, honor yang diterima Warkop bisa dikatakan sangat besar pada zamannya. Untuk itu, mereka perlu nama yang menggambarkan identitas mereka, terlepas dari Prambors itu sendiri.
Jika tidak, Warkop harus membayar royalti untuk nama panggung “Prambors”.
Maka bergantilah nama Warkop Prambors ke Warkop DKI atau akronim dari Dono, Kasino, Indro yang juga sering diasosiasikan dengan Daerah Khusus Ibukota.
Terhitung sampai hari ini, grup lawak Warkop DKI merupakan salah satu yang sukses besar di Indonesia. Banyak film dan serial yang sudah dihasilkan.
Setelah Kasino dan Dono meninggal dunia, saat ini mereka tetap dikenang lewat film-film Warkop DKI yang dibuat ulang dengan versi yang lebih kekinian.