Gunakan Dana Bansos, Pria Amerika Serikat Beli Kartu Pokémon Seharga Rp 822 Juta!

Wah, kacau nih kalau disalahgunakan begini, ya, Kawula Muda!

Ilustrasi kartu Pokémon (GAMEFREAK)
Wed, 27 Oct 2021

Selama berjalannya pandemi Covid-19, masyarakat sering diberikan bantuan berupa dana dari pemerintah. Dana ini tentu diharapkan bisa digunakan untuk membantu keseharian masyarakat yang diberikan bantuan.

Namun, seorang pria bernama Vinath Oudomsine malah menyalahgunakan bantuan yang diberikan oleh EIDL (Economic Injury Disaster Loan). Vinath menggunakan bantuan tersebut untuk membeli sejumlah kartu Pokémon.

Pria asal Georgia, Amerika Serikat ini meminta bantuan untuk bisnisnya kepada EIDL pada Juli 2020 silam. Ketika diberikan bantuan, uang sebesar 57.789 dolar AS atau sekitar Rp 822 juta malah ia gunakan untuk membeli kartu Pokémon. Namun, tidak jelas kartu jenis apa yang dibeli olehnya.

Saat mengajukan dana, Vinath mengaku bahwa dirinya menjalankan bisnis dengan 10 karyawan dan pendapatan kotor tahunannya mencapai Rp 3.34 miliar. Tentu ‘usaha’ milik Vinath mendapatkan bantuan setelah kongres AS mengeluarkan Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security (CARES) Act untuk membantu para pelaku usaha yang terdampak pandemi.

Atas penyalahgunaan serta kebohongan yang dilakukan oleh Vinath, ia mendapatkan tuduhan atas pernyataan palsu, terutama mengenai jumlah karyawannya serta pendapatan kotor usahanya.

Akhir-akhir ini, kartu Pokémon memang menjadi suatu barang koleksi yang diburu oleh berbagai pihak. Tak jarang, beberapa YouTuber juga melakukan unboxing untuk mendapatkan kartu-kartu yang rare.

Kartu Charizard yang dibeli oleh Logic (TWITTER/CARDFLP)

Pada Januari kemarin, terdapat sebuah kartu Pokémon Blastoise yang langka dan laku terjual di lelang online dengan harga 360.000 dolar AS atau sekitar Rp 5 miliar. Salah seorang figur publik yang turut dalam hype kartu Pokémon adalah rapper Logic yang sempat membeli kartu Charizard di harga 226.000 dolar AS atau sekitar Rp 3 miliar.

Berita Lainnya